Berita Terkini Nasional
Heriyanti Anak Bungsu Akidi Tio Lagi-lagi Bikin Pengakuan Mengejutkan, Punya Banyak Uang Dollar
Setelah mengaku akan menyumbang uang Rp 2 triliun, Heriyanti ternyata pernah mengaku punya uang dollar expired yang akan dijual untuk melunasi utangny
Oleh sebab itu bank menentukan kebijakan uang dollar keluaran tahun berapa yang bisa dijual belikan, bagaimana kondisi fisik uang dollar yang akan dijual belikan dan aturan lainnya.
"Dollar itu sama dengan rupiah ada tahun edarnya juga dan kebijakan yang mengaturnya sama-sama dari bank sentral yang mengeluarkan uang itu sendiri. Jika dollar maka kebijakannya kata kembali ke Bank Sentral Amerika," kata Aris, Sabtu (7/8/2021).
Dia mengatakan kemungkinan bisa saja dollar ditukar langsung ke Bank Sentral Amerika sebab bank tersebut yang mengeluarkan dollar.
Dia menjelaskan dollar di Indonesia bukan sebagai alat pembayaran tapi sebagai komoditi. Itulah sebabnya uang dollar akan dijual sehingga memiliki uang rupiah yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran.
Jika sudah expired tidak bisa dijual belikan lagi sebab dollar adalah komoditi atau diperdagangkan.
Jadi jika dollar expired tidak bisa diperdagangkan lagi untuk apa bank membelinya sebab dollar ini nantinya oleh bank akan dijual lagi ke orang lagi yang membutuhkan.
"Bukan kewajiban bank menerima dollar yang sudah tidak berlaku sebab dollar adalah komoditi. Beda dengan rupiah jika sudah tidak berlaku lagi bisa ditukar ke Bank Indonesia," kata Aris.
Dia mengatakan sangat jarang ada orang yang memiliki dollar dalam jumlah besar bahkan sampai expired.
Biasanya orang masih menyimpan dollar jika usai berpergian dari luar negeri yakni sisa uang yang ditukar sebelumnya tapi jumlah sedikit.
Sebab jika banyak biasanya dollar akan disimpan dalam rekening tabungan bentuknya saldo bukan uang dollar secara fisik.
Selain itu juga masing-masing negara biasanya menerapkan kebijakan tidak boleh membawa uang tunai dalam jumlah besar.
"Setinggi-tingginya orang memiliki dollar dalam bentuk fisik uang tunai itu maksimal Rp 100 juta masih masuk akal, tapi jika lebih dari 100 juta tidak masuk akal sebab biasanya digunakan hanya untuk keperluan berpergian ke luar negeri sehingga butuh uang tunai," papar Aris.
Artikel ini telah tayang di sumsel.tribunnews.com