Pringsewu
Penampakan Jembatan Terpanjang di Lampung, Jadi Penghubung 2 Kecamatan di Pringsewu
Jembatan terpanjang di Lampung menjadi penghubung dua kecamatan di Bumi Jejama Secancanan Pringsewu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Penampakan jembatan terpanjang di Lampung yang berada di Kabupaten Pringsewu.
Jembatan terpanjang di Lampung tersebut mempunyai panjang kurang lebih 400 meter.
Jembatan terpanjang di Lampung menjadi penghubung dua kecamatan di Bumi Jejama Secancanan Pringsewu.
Dua kecamatan yang terhubung oleh jembatan terpanjang di Lampung ini adalah Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pagelaran Utara.
Jembatan terletak antara Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran dengan Pekon Fajar Baru Kecamatan Pagelaran Utara, Pringsewu.
Jembatan terpanjang ini merupakan aset nasional, menjadi satu kesatuan dari pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.
Jembatan terpanjang ini sebagai pengganti Jembatan Way Sekampung penghubung antara Pekon Fajar Baru dengan Pekon Lugusari.
Baca juga: Sesuai Arah Gubernur, Air Bendungan Way Sekampung Pringsewu Tidak Boleh untuk Keramba
Dimana jembatan itu masuk dalam rencana area genangan Bendungan Way Sekampung.
Sehingga jembatan yang lama tersebut bakal tenggelam.
Oleh karena itulah pemerintah pusat membangun kembali jembatan di atasnya dengan panjang kurang lebih 400 meter.
Sementara Bendungan Way Sekampung dibangun dengan dana APBN sekitar Rp 1,8 triliun.
Pembangunannya dilaksanakan secara multiyear, sejak 2016 silam.
Bendungan ini mempunyai wilayah genangan seluas 800 hektare dengan kapasitas tampung total 68,06 juta meter kubik.
Diketahui kehadiran bendungan ini sebagai penyedia air irigasi Sekampung Sistem dengan luas area 55.373 hektar, penyedia air baku dan pembangkit listrik.
Bupati Pringsewu Sujadi telah meninjau jembatan terpanjang yang dibangun Pemerintah Pusat di wilayah Bumi Jejama Secancanan.
Jembatan itu sudah bisa dilewati, karena pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian (finishing).
"Tapi belum bisa dilewati secar umum, sehingga menunggu sampai sempurnanya," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.
Sujadi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik jembatan itu.
Baca juga: Gadis Asal Lampung Tengah Pergi Tak Bawa Baju, Keluarga Kaget Ditelepon Minta Uang
Lantaran jembatan itu terlalu panjang, Sujadi berpesan supaya masyarakat hati-hati melintasinya.
Dia pun meminta masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan bersama. Karena jembatan itu sebagai aset nasional.
"Dijaga keamanan bersama, karena selain aset nasional, juga bermanfaat untuk Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya," ujarnya.
Potensi jembatan terpanjang di Lampung bisa menjadi sumber daya pariwisata baru di Bumi Jejama Secancanan Pringsewu.
Bupati Pringsewu Sujadi mengungkapkan, bila jembatan tersebut menjadi satu kawasan tourism dengan Bendungan Way Sekampung.
"Kalau nanti (jembatan) sudah bisa operasional, bisa menjadi kawasan tourism Bendungan Way Sekampung," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.
Selain jembatan, menurut dia, potensi wisata yang ditawarkan adalah green belt, air dan masih banyak sekali.
Warga sekitar, Tri Wibowo mengatakan, bila saat ini sudah banyak masyarakat yang datang hanya ingin menyaksikan jembatan itu.
Oleh karena itu warga sekitar harus bisa menangkap untuk menyiapkan pelayanan masyarakat yang berperan sebagai wisatawan.
Dia berharap melalui kelompok sadar wisata masyarakat sekitar yang menyajikan wisata kuliner dapat terkoordinir, menjaga kondusifitas wisata tetap berjalan.
Menurut dia, wisata yang paling pas disajikan di tepi jembatan terpanjang itu adalah kuliner dan agrowisata.
Penghubung Dua Kecamatan
Jembatan itu mempunyai panjang kurang lebih 400 meter.
Jembatan ini sebagai penghubung dua kecamatan di Bumi Jejama Secancanan, tepatnya penghubung antara Kecamatan Pagelaran dengan Kecamatan Pagelaran Utara.
Jembatan terletak antara Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran dengan Pekon Fajar Baru Kecamatan Pagelaran Utara.
Jembatan terpanjang ini merupakan aset nasional, menjadi satu kesatuan dari pembangunan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu.
Jembatan terpanjang ini sebagai pengganti Jembatan Way Sekampung penghubung antara Pekon Fajar Baru dengan Pekon Lugusari.
Baca juga: Wapres Hanya 30 Menit Melihat Bendungan Way Sekampung Pringsewu
Dimana jembatan itu masuk dalam rencana area genangan Bendungan Way Sekampung. Sehingga jembatan yang lama tersebut bakal tenggelam.
Oleh karena itulah pemerintah pusat membangun kembali jembatan di atasnya dengan panjang kurang lebih 400 meter.
Sementara Bendungan Way Sekampung dibangun dengan dana APBN sekitar Rp 1,8 triliun.
Pembangunannya dilaksanakan secara multiyear, sejak 2016 silam. Bendungan ini mempunyai wilayah genangan seluas 800 hektare dengan kapasitas tampung total 68,06 juta meter kubik.
Diketahui kehadiran bendungan ini sebagai penyedia air irigasi Sekampung Sistem dengan luas area 55.373 hektar, penyedia air baku dan pembangkit listrik.
Bupati Pringsewu Sujadi telah meninjau jembatan terpanjang yang dibangun pusat di wilayah Bumi Jejama Secancanan.Jembatan itu sudah bisa dilewati, karena pembangunannya masih dalam tahap penyelesaian (finishing).
"Tapi belum bisa dilewati secar umum, sehingga menunggu sampai sempurnanya," kata Sujadi, Senin, 9 Agustus 2021.
Sujadi berharap masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik jembatan itu.
Lantaran jembatan itu terlalu panjang, Sujadi berpesan supaya masyarakat hati-hati melintasinya.
Dia pun meminta masyarakat sekitar ikut menjaga keamanan bersama. Karena jembatan itu sebagai aset nasional.
"Dijaga keamanan bersama, karena selain aset nasional, juga bermanfaat untuk Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya," ujarnya.
( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan Cahyono )