Apa Itu
Apa Itu Mineralogi, Berkaitan dengan Tambang
Simak apa itu mineralogi selengkapnya diketahui mineralogi merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral. berikut penjelasan lengkap
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Mungkin istilah mineralogi asing di telinga kita masyarakat awam.
Kita mungkin akan mengerutkan dahi, ketika mendengar istilah ini. Tapi, tidak untuk anak di bangku kuliah jurusan geologi.
Istilah ini ada dalam cabang ilmu geologi.
Mineralogi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan.
Menurut D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
Dilansir dari gurupendidikan, mineral dalam arti geologi adalah suatu zat atau benda persenyawaan kimia asli atau yang tersusun oleh proses alam, memiliki sifat-sifat kimia dan fisik terentu, dan biasanya berbentuk padat.
Adapun yang dimaksud sebagai persenyawaan kimia asli adalah mineral harus terbentuk secara alami oleh alam, karena banyak zat-zat yang sifatnya sama dengan mineral dapat di buat di laboratorium.
Mineral tersusun atas atom-atom serata molekul-molekul dari unsur yang berbeda namun meiliki pola yag teratur.
Baca juga: Apa Itu Gerhana Matahari, Berikut 4 Jenis Gerhana Matahari
Karena keteraturan ini membuat mineral mempunyai sifat yang teratur.
Sementara itu mineralogi juga mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.
a. Sifat Fisik Mineral
1. Kilap
Kilap adalah kualitas pemantulan cara dari mineral.
Kilap terjadi pada mineral apabila dijatuhkan cahaya refleksi.
Ada 3 jenis logam pada kilap, yaitu:
Kilap logam ( Metalic Lustre ), Kilap yang di buat oleh mineral-mineral logam, contohnya Galena, Grafit, Hematit, Kalkopirit, Magnetit, Pirit.
Baca juga: Apa Itu Karst, Kawasan Karst di Indonesia
Kilap semi logam ( Sub Metalic Lustre ), Kilap yang dihasilkan dari mineral hasil alterasi mineral sebelumnya, seperti Ilmenit ( FeO TiO2)
Kilap non logam ( Non Metalic Lustre ), Kilap yang dihasilkan oleh mineral non logam, seperti kilap mutiara (Pearly Lustre), kilap gelas (Vitreous Lustre), kilap sutera (Silky Lustre), kilap resin, kilap Intan (Adamantin Lustre), kilap damar, kilap tanah, dan kilap lemak (Greasy Lustre).
2. Bentuk Kristal
Mineral akan memiliki bentuk jika mendapatkan kesempatan untuk berkembang tanpa gangguan.
Namun bentuk mineral yang sempurna jarang ditemui karena di alam pasti ada gangguan.
Perawakan mineral dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
a. Perawakan memanjang ( Elongated Habits )
Meniang ( Columnar )
Menyerupai bentuk tiang. Contoh : Tourmaline, Pyrolusin.
Menjari ( Radiated )
Menyerupai bentuk jari. Contoh : Markasit, Natrolit.
Menyerat ( Fibrous )
Bentuk menyerupai serat-serat kecil. Contoh : Gypsum, tremolite, phyrophillite.
Membintang ( Stellated )
Tersusun menyerupai bentu bintang. Contoh : Pirofilit.
Menjarum (Acicular)
Bentuk menyerupai jarum-jarum kecil. Contoh : Natrolite.
Mondok (Equant)
Sering bentuk kristal sumbu c lebih besar daripada sumbu yang lainnya, bentuk kristal pendek, gemuk. Conoh : Zircon.
Menjaring (Reticulate)
Bentuk kristal yang kecil tersusun menyerupai jaring. Contoh : Rutile.
Membenang (Filliform)
Bentuk kristalkecil, menyerupai benang.Contoh : Silver
Merabut (Cappilery)
Bentuk kristal kecil-kecil menyerupai rambut. Contoh : Bysolite, Cuprite.
b. Perawakan Mendatar ( Flattened Habbit )
Membilah ( Bladed )
Bentuk kristal yang panjang dan tipis, sepert bilah kayu yang memiliki perbandingan antara panjang dan lebar sangat jauh. Contoh : Kyanite, Kalaverit.
Megginjal ( Reniform )
Bentuk kristal yang menyerupai bentuk ginjal. Contoh : Hematite.
Stalaktit ( Stalactit )
Bentuk mineral yang membulat. Contoh : Geotite.
Memisolit ( Pisolitin )
Kelompok kristal seperti kacang tanah, lonjong sebesar krikil. Contoh : Gibbsite.
Kurang
Kelompok krstal kecil yang berbentul butiran. Contoh : Olivine, Alunite.
c. Berat Jenis
Mineral memiliki berat jenis tergantung unsur pembentukan dan penyusunnya.
Biasanya mineral pembentukan batuan memiliki berat jenis 2,7 meskiput rata-rata berat jenis unsur metal didalamnya berkisar antara 5.
d. Warna
Warna memang bukan penciri utama dalam membedakan mineral satu dengan yang lainnya.
Warna-warna dari mineral yaitu:
Putih : Kaolin , Gypsum, Milky Kwartz.
Kuning : Belerang (S)
Emas :Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
Hijau :Klorit, Malasit
Biru :Azurit, Beril
Merah : Jasper, Hematit (FeO3)
Coklat :Garnet, Limonite
Abu-abu :Galena
Hitam :Biotit ( K2(MgFe)2(OH)2 (AlSi3O10)), Grafit, Augit
e. Kekerasan
Kekerasan adalah sifat resisensi suatu mineral terhadap mudahnya mengalami goresan.
f. Cerat
Cerat merupakan warna mineral dalam bentu hancuran.
Hal ini dapat dilihat bila mineral digoreskan pada keping porselin kasar, atau dengan membubuk mineral.
Warna cerat dapat sama dengan warna mineralnya ataupun berbeda. Contohnya :
Pirit : Berwarna keemasan, namun bila digoreskan pada porselen akan meninggalkan jejak berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah, namun bila digoreskan pada porselen akan meninggalkan jejak berwarna merah bata.
Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan.
Biotite : Ceratnya tidak berwarna.
Orthoklase : Ceratnya putih.
g. Belahan
Mineral mempunyai kecenderungan untuk membelah diri padasatu arah atau lebih yang di kontrol oleh struktur atom. Arah tersebut ditentukan oleh susunan dalam atom-atomnya.
Berdasarkan banyaknya belahan pada mineral :
Belahan 1 arah, contohnya : Muskovit
Belahan 2 arah, contohnya : Feldspar
Belahan 3 arah, contohnya : Kalsit
Belahan 4 arah, contohnya : Fluorit
Berdasarkan bagus tidaknya permukaan hasil belahan, belahan dibagi menjadi :
Tidak Jelas
Jelas
Baik
Apabila mineral mudah terbelah melalui belahannya yang rata, tetapi dapat juga terbelah. Contoh : Apatite, Cassiterite.
Sempurna
Yaitu apabila mineral mudah terbelah dibagian belahannya yang merupakan bidang rata dan sukar pecah selain melalui bagian belahannya.
Baca juga: Apa Itu Sinonim, Macam-macam dan Contoh Sinonim
Contoh : Calcite, Muscofite, Galena, dan Halite. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )