Berita Terkini Nasional
Pengendara Motor Tewas Dikira Kecelakaan, Ternyata Digebuki Warga
Pengendara motor tewas dihajar warga karena dikira anggota geng motor yang selama ini merasahkan warga Medan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengendara motor tewas dihajar warga karena dikira anggota geng motor yang selama ini merasahkan warga Medan.
Menurut saksi mata bernama Ajo, dirinya sempat mengira korban adalah pengendara motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Kejadiannya sekira pukul 03.20 WIB gitu lah. Saya kira ada kecelakaan bang, pas saya kesana, udah berdarah-darah kepalanya," kata Ajo.
Pengendara motor bernama Gama ternyata tewas akibat amuk massa.
Gema dan temannya yang mengendara motor dikira warga sebagai anggota geng motor.
Karena itu, warga melempari batu dan menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Aksi amuk massa berujung maut yang menimpa Gama terjadi di Jalan Setia Budi, persisnya di persimpangan Jalan Sei Belutu, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (15/8/2021) dinihari.
Baca juga: Korban Terkapar Dianiaya Geng Motor di Bandar Lampung: Mereka Bilang Mati Lo, Mati Lo
Gama adalah pengendara motor yang melintas bersama dua temannya.
Gema yang tercatat sebagai warga Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal tewas dihajar warga karena dikira komplotan geng motor.
Menurut rekan korban bernama Rian, sebelum kejadian dirinya bersama Gama berboncengan dari SPBU Kampung Lalang hendak melintasi kawasan Jalan Setia Budi.
Ketika tiba di kawasan Titi Bobrok, tiba-tiba mereka dilempari batu.
"Kami ada tiga motor. Sebelum kami melintas, ada pemotor lain yang kebut-kebutan lumayan ramai," kata Rian.
Baca juga: Nenek Bonceng 2 Cucu Tewas Tertabrak Mobil di Bandar Lampung, Korban Terpental 3 Meter
Dia menduga, warga salah sasaran lantaran mengira mereka juga bagian dari geng motor yang kebut-kebutan.
Lantaran dilempari batu, Rian tancap gas.
Namun nahas, Gama yang berada di boncengan tertangkap warga dan dihajar hingga meninggal dunia.
"Kami bukan geng motor. Kami cuma melintas saja," kata Rian.
Pascakejadian, jasad Gama sempat dibiarkan tergeletak di tengah jalan.
Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak ketika dikonfirmasi malah mengatakan korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.
"Tidak ada pengeroyokan, laka lantas itu. Jadi itu geng motor balap-balap, warga marah dilempar batu, mereka lari, terus nabrak trotoar meninggal," katanya.
Aksi geng motor di Medan
Aksi geng motor di Medan pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 150 motor melakukan aksi anarkis di jalanan.
Komplotan geng motor beraksi di Ringroad, Medan Selayang, Minggu (20/6/2021) 01.30 WIB.
Korban, Jokja Sipahutar (27) asal Sibolga, menyebutkan saat kejadian ada lebih dari 150 iringan sepeda motor melintas lalu melempari korban dengan batu dan merampas sepeda motor.
Sepeda motor yang dirampas adalah Honda Beat BK 3573 DH, Honda Sonic BB 5925 DE, Honda Vario 125 BK 6922 XBB dan Honda Supra X 125 BK 6888 WAD.
"Ada yang bawa parang, ada yang menyeretkan kelewang ke aspal," ucap Jokja Sipahutar ke wartawan Tribun Medan, Kamis (24/6/2021).
Para korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Sunggal.
Secara rinci, Jokja menjelaskan kronologi kejadian.
Ia dan temannya melintas dari arah Simpang Pemda di Jalan Melati Raya menuju Simpang Pos Jalan Jamin Ginting.
Namun mereka menepi karena ada temannya yang tertinggal.
"Berselang lima menit, tiba-tiba komplotan geng motor itu melintas. Jadi, kami biarkan agar mereka lewat dan tidak terganggu, nah mereka justru mendatangi kami," ujar Jokja.
Setengah dari rombongan itu mendatangi mereka.
Komplotan geng motor lalu melempar batu.
Termasuk ke mobil milik Puji Henriko Aritonang (33) jenis Toyota Sedan BK 1559 QE.
Jokja dan rekannya yang mendapat serangan pun meninggalkan sepeda motor lalu melarikan diri ke arah yang lebih aman dan tersembunyi.
Terkait hal ini, Kanit Reskrim Polsek Medan Sunggal AKP Budiman Simanjuntak masih tutup mulut.
"Masa saya yang diwawancarai," ujar Budiman menolak diwawancarai lewat telepon.
Tribun Medan lalu menyambangi ruang kerja Budiman.
AKP Budiman Simanjuntak masih tetap menolak memberikan keterangan detail.
Meski begitu, Budiman mengatakan sudah ada yang diamankan terkait kasus tersebut.
"Sudah ada yang diamankan, untuk lebih lanjut nanti kita rilis pers," pungkasnya.