Insiden TKI Asal Lampung Tewas di Luar Negeri, Jatuh dari Lantai 4

Dua orang tenaga kerja Indonesia atau TKI asal Lampung tewas di Taiwan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Kepala UPT BP2MI Bandar Lampung Ahmad Salabi. Insiden TKI Asal Lampung Tewas di Luar Negeri, Jatuh dari Lantai 4 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dua orang tenaga kerja Indonesia atau TKI asal Lampung tewas di Taiwan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI Bandar Lampung, Ahmad Salabi, kepada Tribun Lampung, Sabtu (21/8/2021).

"Jadi ada 2 warga kita yakni Triyani beralamat di Kabupaten Lampung Selatan tewas usai terjatuh dari lantai 4 tempatnya bekerja dan Septiana Nursari warga Metro yang meninggal akibat sakit," katanya. 

Kedua TKI ini dipulangkan bersamaan dengan 8 orang meninggal lainnya, serta 121 TKI dari luar daerah. 

Adapun pesawat yang mengangkut kedua jenazah tersebut adalah maskapai Batik Air yang telah sampai di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Jumat (20/8/2021) malam.

Baca juga: BPM2I Bandar Lampung Pulangkan 2 Pahlawan Devisa yang Tewas di Taiwan, Jatuh dari Lantai 4

Keduanya sudah dalam perjalanan menuju kekediamannya untuk dimakamkan. 

Selain itu, terdapat satu jenazah lagi yang masih dalam proses pemulangan.

"Identitasnya Nurningsih, warga Desa Tanjung Inten Purbolinggo Lampung Timur, meninggal terbakar di dalam hotel," sambungnya.

Saat ini BP2MI Bandar Lampung masih menunggu informasi lanjutan dari pemerintah Taiwan terhadap jenazah Nurningsih. 

Pihaknya terus berupaya agar para TKI tetap mendapatkan perlindungan hingga akhir hayatnya para pahlawan devisa ini.

Baca juga: Kisruh Paskibraka Lampung Citra Ayu Septina: Biaya Akomodasi Jadi Tanggungan Pemprov

Ditabrak Truk

Sebelumnya TKI yang juga bekerja di Taiwan asal Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) meregang nyawa akibat ditabrak truk.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung, Ahmad Salabi mengatakan, keduanya tersebut tewas seketika pada Minggu (12/7/2020).

Adapun identitas korban adalah Dimas Prasetyo (26), warga Melaris Timur, Desa Negri Jemanten, Kecamatan Margatiga, Lampung Timur dan Made Febri Anggara (24), warga Dusun Tegalsari, Desa Purwo Kencono, Kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur.

Salabi menjelaskan, Dimas bekerja di Land Way Paper yang berlokasi di Dong Shang Hsiang Ilan County, Taiwan dan Made. 

Sedangkan Febri Anggara bekerja di Acedor International Ent yang berlokasi di ZE Qiang RD, Dong San Town.

"Jadi yang bersangkutan ini menggunakan motor berhenti di lampu merah Kotapraja Zhuangwei, Kabupaten Yilan, Taiwan dan langsung diseruduk truk," kata Salabi, Senin (13/7/2020).

Keduanya dipastikan merupakan tenaga kerja resmi karena diberangkatkan secara resmi dan terdaftar di Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN).

Sedangkan untuk kepulangan keduanya, dilakukan koordinasi dengan petugas di Taiwan.

Terpisah, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnaker Lampung Eko Heru Misgianto membenarkan, kedua TKI asal Lamtim yang bekerja di Taiwan tersebut meninggal dunia.

"Mereka itu 2 warga Lampung Timur yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas," kata Eko, Senin (13/7/2020).

Eko memastikan, Disnaker Lampung akan melakukan penelusuran terhadap kedua TKI yang Tewas tersebut.

Sakit Stroke

Selain itu, ada juga TKI asal Lampung yang meninggal di Malaysia.

Diketahui, TKI asal Bandar Lampung, Puji Astuti mengalami stroke dan tak bisa pulang ke kampung halaman lantaran tidak memiliki biaya.

Warga Karang Jaya Lk 5 RT 010 kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang Bandar Lampung tersebut, merupakan TKI melalui jalur ilegal.

Lamsihar Sinaga, selaku pihak atau kerabat yang mengurus untuk kepulangan Puji Astuti mengatakan, jika Puji Astuti meninggal dunia pada Senin (24/8/2020) pukul 03.00 WIB.

Lamsihar mengatakan, sudah berupaya agar Puji Astuti yang sakit sebelumnya dapat kembali lagi ke Tanah Air dan bisa dirawat di rumah.

"Akan tetapi Tuhan berkehendak lain, semoga beliau ditempatkan Tuhan di surga, Amin, " ujar Lamsihar kepada Tribunlampung.co.id, Senin (24/8/2020).

Lamsihar mengatakan, Disnaker Lampung sudah sedang berupaya agar jenazah Puji Astuti dapat dibawa pulang ke Lampung.

"Mohon bantuan dari kawan-kawan agar proses pemulangan bisa berjalan dengan lancar," tambahnya.

Sementara itu, Kabid Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Ketenagakerjaan Lampung Eko Heru M mengatakan, pihaknya juga berupaya agar jenazah Puji Astuti dapat dibawa pulang ke Tanah Air.

"Iya, kami memang dapat kabar kemarin dari teman-teman media, dan kami juga langsung respon, saya berkoordinasi dengan BP2MI ingin mengetahui lebih jauh tentang identitas dari pada almarhumah Puji Astuti, ternyata memang benar menurut laporan dari keluarga."

"Tapi memang dia (Puji Astuti) berangkatnya melalui nonprosedural, kabar kemarin masih strok dan meninggal tadi pagi pukul 03.00 WIB," kata Eko, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).

Pemerintah Provinsi Lampung melalui Disnaker memastikan, telah berupaya melakukan koordinasi terkait dengan pemulangan Puji Astuti.

Sedangkan di sisi perlindungan, lanjut Eko, ada BP2MI.

Disnaker, terus Eko, sudah menyiapkan segala sesuatu terkait kepulangan Puji Astuti seperti ambulans dan lainnya.

"Dan hal lainnya yang kita koordinasikan dengan pimpinan, tapi kita sudah upaya kita sudah membuat surat ke Pemprov, Gubernur juga udah dikasih tahu suratnya sudah dapat surat."

"Surat kematian dari desa juga sudah kita terima dengan benar bahwasanya itu adalah warga situ (Bandar Lampung)," ungkap Eko.

Sementara untuk lama waktu pemulangan jenazah Puji Astuti tersebut, Eko belum dapat memastikan.

Karena, menurut Eko, peraturan di luar negeri yang ketat, dan saat ini masih adanya pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.

Eko mengatakan, kepada pihak keluarga agar bersabar karena pemerintah juga ikut membantu dalam proses pemulangan Puji Astuti tersebut.

Baca juga: Buruh di Bandar Lampung Diciduk karena Bawa Paket Sabu 

"Kami berupaya agar jenazah dipulangkan," pungkas Eko. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra / M Hardiansyah Kusuma / Muhammad Joviter) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved