Berita Terkini Nasional
Mahasiswa ITB Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Korban Sempat Minta Maaf
Korban yang diduga meninggal tidak wajar itu merupakan penghuni kosan, dan diketahui berinisia AH (27)
"Sejauh ini motif kematiannya belum diketahui, tapi kita menemukan secarik surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, yang terjemahannya itu kurang lebih berisi permohonan maaf kepada saudara dan keluarga," katanya.
Sebelumnya Direktur Kemahasiswaan ITB, G Prasetyo Adhitama menjelaskan, bahwa identitas korban merujuk pada salah seorang mahasiswa Pascasarjana pada Prodi Struktur Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB, berinisial AH (27).
Berdasarkan data akademik kemahasiswaan ITB, mahasiswa kelahiran Pamekasan, 10 Desember 1994, diketahui merupakan angkatan 2018, yang saat ini menginjak semester enam, dan diketahui tengah menempuh tesis sebagai syarat kelulusannya.
"Jadi hingga saat ini kami masih menunggu informasi resmi dari pihak kepolisian terkait korban. Sebab, informasi yang kami terima, sajauh ini baru dari rekan satu kos dengan korban yang juga mahasiswa ITB dan berada pada fakultas yang sama," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (22/8/2021).
Prasetyo menuturkan, berdasarkan catatan akademiknya, yang bersangkutan dapat lulus tahun ini.
Meskipun umumnya, untuk masa pendidikan Pascasarjana dapat ditempuh selama dua tahun.
"Kalau dari akademiknya sebetulnya tidak ada masalah, hanya saja umumnya program Pascasarjana dapat ditempuh dua tahun, namun yang bersangkutan sepertinya melakukan perpanjangan, yang saat ini memasuki tahun ketiga dan sedang menyelesaikan tesis atau tugas akhirnya," ucapnya.
Atas terjadinya peristiwa ini, pihak ITB berduka, sekaligus menyayangkan apa yang telah dilakukan korban, dengan anggapan dapat menyelesaikan masalah psikologis yang membelenggunya.
Bahkan, selama ini, pihak ITB selalu berupaya untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dengan adanya program bimbingan konseling, sebagai sarana konsultasi bagi para sivitas akademikanya yang memiliki persoalan, baik terkait urusan akademik maupun non akademik.
"Sejauh ini, dari informasi rekan-rekan korban, tidak ada yang mengetahui apakah korban memiliki masalah psikologis yang berpotensi menuntunnya berbuat sejauh ini," kata dia.
"Tapi karena persoalan psikologis ini bisa bersumber dari berbagai sebab, seperti masalah pribadi, proses belajar, sosial dan lain sebagainya, juga bisa terjadi pada siapa saja, maka kami (ITB) menyediakan sarana konsultasi bagi para sivitas akademika ITB melalui program bimbingan konseling, yang seharusnya bisa dimanfaatkan, untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya," ujar Prasetyo.
Dimakamkan Keluarganya di Madura
Jenazah mahasiswa pascasarjana ITB, AH (27), dibawa oleh keluarganya ke kampung halamannya di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (22/8/2021).
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo, mengatakan, setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, keluarga AH membawa jenazahnya langsung ke kampung halamannya di Madura.
Melalui sambungan seluler, Minggu (22/8/2021), Rudi mengatakan, jenazah tersebut awalnya ditemukan di halaman indekos oleh temannya yang hendak mengambil sepeda motor pukul 06.30 WIB.