Banjir di Tanggamus
Banjir di Tanggamus Lampung, Banyak Makam Rusak
Penyebab banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Way Sedayu di Pekon Sukaraja. Lokasi tanggul yang jebol memang ada di Pekon Sukaraja.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Untuk penanganan tanggul kini sudah ada tiga eksavator, satu milik BPBD, Dinas PUPR dan P2JN yang sedang menangani dampak banjir pada jalan lintas barat ruas Pekon Way Kerap.
"Nanti semua eksavator dikerahkan untuk menangani tanggul sungai. Kalau ketinggian sebenarnya sudah cukup tapi perlu ditebalkan lagi dan normalisasi sungai," jelas Darsun.
Ia mengaku, tanggul pada pemakaman akan diberonjong. Sebab titik tersebut rawan jebol karena tikungan sungai.
Lantas penanganan lainnya adalah mengusulkan bantuan rumah karena ada satu rumah rusak berat.
"Ada satu rumah warga yang rusak berat dan langsung dibongkar. Nanti diusulkan untuk bantuan rumah. Sementara ini warga tersebut tinggal di rumah anaknya," terang Darsun.
Sedangkan korban jiwa atas musibah ini tidak ada, begitu juga fasilitas umum, hanya tanggul sungai yang jebol.
Kemudian atas bencana ini tidak ditetapkan status tanggap darurat bencana. Namun akan secepatnya ditangani.
Sementara itu jalan lintas barat ruas Pekon Sedayu sampai Way Kerap saat ini sudah bisa dilewati kendaraan.
Sebab saat banjir, banyak material tanah memenuhi jalanan. Hal itu akibat beberapa gorong-gorong tersumbat.
Berdasarkan data yang dihimpun Polsek Semaka Polres Tanggamus, material longsor menutup dua titik di jalan Pekon Way Kerap area sekitar Polsek Semaka dan tiga titik ke arah simpang Sedayu dengan material lebih sedikit.
Menurut Kasat Lantas Polres Tanggamus AKP Jonnifer Yolandra, material banjir berupa tanah, pasir bercampur batuan.
"Saat ini sedang dilaksanakan proses pengaturan arus lalu lintas oleh jajaran Sat Lantas Polres Tanggamus. Kendaraan sudah bisa melintas," kata Jonnifer.
Ia mengimbau sementara ini pengguna jalan untuk berhati-hati sebab jalan masih licin karena material banjir.
"Pengguna jalan berhati-hati, karena jalan masih licin digenangi air dan material longsor," kata Jonnifer.
( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )