Tanggamus
Realisasi PBB di Tanggamus Lampung Baru 6,13 Persen
Menurut Kasi Pembukuan dan Pelaporan Badan Pengelola Keuangan Daerah Tanggamus Rika Herdianto, pemasukan yang didapat Rp 203,434 juta lebih per Agustu
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Pemasukan pajak bumi dan bangunan (PBB) di Tanggamus tahun ini baru mencapai 6,13 persen untuk kategori lahan dan permukiman masyarakat dari target Rp 2,138 miliar lebih.
Menurut Kasi Pembukuan dan Pelaporan Badan Pengelola Keuangan Daerah Tanggamus Rika Herdianto, pemasukan yang didapat Rp 203,434 juta lebih per Agustus lalu.
Saat ini penyetoran PBB masih terus berjalan.
"Sementara ini capaiannya Rp 203,434 juta lebih, dan masih akan terus bertambah," ujar Rika mewakili Kepala BPKD Tanggamus Suaidi, Minggu (5/9/2021).
Baca juga: Kapolres Lampung Utara Bagikan Doorprize pada Warga Taat Pajak
Ia menambahkan, saat ini masih ada beberapa kecamatan yang belum melaporkan PBB.
Sebab penarikan memang masih berlangsung sampai waktu jatuh tempo pada 30 September mendatang.
Kecamatan yang belum ada laporan penerimaan PBB yakni Wonosobo, Pulau Panggung, Gunung Alip, Limau, Bandar Negeri Semong, Air Naningan, dan Kelumbayan Barat.
Sedangkan 13 kecamatan lain sudah mulai melaporkan hasil penarikan PBB sementara.
Kecamatan Semaka mencatatkan realisasi tertinggi dengan 33,01 persen atau Rp 38,047 juta lebih dari target Rp 115,249 juta.
Baca juga: Viral Tren Ungkapan Ganteng, Review Saldonya Dong, Komentar Ditjen Pajak Jadi Sorotan
Lalu, Kecamatan Sumber Rejo dengan 31,69 persen atau Rp 68,519 juta lebih dari target Rp 216,231 juta.
Kecamatan Gisting dengan 28,93 persen atau Rp 47,800 juta lebih dari target Rp 165,233 juta.
Kemudian untuk pemasukan PBB dari kategori perusahaan sudah 26,82 persen, atau Rp 752,789 juta dari target Rp 1,203 miliar.
Pada kategori ini, capaian tertinggi dari Kecamatan Kota Agung Timur dengan 40,98 persen atau Rp 544,335 juta dari target Rp 652,856 juta.
Lalu Kecamatan Semaka dengan 40,22 persen atau Rp 160,101 juta lebih dari target 182,765 juta.
Rika menjelaskan, target PBB tahun ini ada pemotongan akibat pandemi Covid-19.