Kebakaran Lapas di Tangerang
Kisah Pilu Angel saat Lapas Kelas 1 Tangerang Terbakar, 'Tahun Depan Anak Saya Bebas'
Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang meninggalkan duka mendalam bagi keluarga narapida (napi) yang jadi korban insiden tersebut.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Noval Andriansyah
“Pasrah aja sekarang, memang takdir mau diapakan lagi sudah terjadi,” ucap Nursin.
Meski begitu, sebagai seorang ayah Nursin merasa sangat kehilanga putra sulungnya itu.
“Feeling saya dua tiga hari ini. Saya merasa kehilangan dia,” katanya.
Pria paruh baya ini mengetahui adanya insiden kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang dihuni putranya itu dari berita.
Ia pun mengaku tidak sama sekali dikabari dengan pihak Lapas atas kepergian putranya untuk selama-lamanya.
“Awalnya lihat berita ada kabar jam 09.00 WIB,” tutur Nursin.
“Saya awalnya disuruh ke Rumah Sakit Polri, tapi saya mau ke Crisis Center dulu di sini (Lapas Kelas 1 Tangerang’,” terangnya.
Jenazah Korban Dibawa ke RS Polri
Sebelumnya, 41 jenazah korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten tiba di RS Polri sekir apukul 14.17 WIB.
Puluhan jenazah korban dibawa dengan menggunakna tujuh mobil jenazah di antaranya tiga milik DVI Polri dan empat milik pemerintah.
Dari pantauan di lokasi, kantong berisi jenazah korban langsung dipindahkan ke kasur roda untuk dimasukkan ke dalam ruangan instalansi forensic RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: Cerita Malam Sebelum Lapas Kelas I Tangerang Terbakar, Terdengar Tawa Para Napi
Nantinya, tim forensic bakal bekerja untuk mengidentifikasi korban narapadina.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, semua jenazah sudah tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami turut berduka yang mendalam, kepada keluarga korban khususnya baik kepada korban luka, maupun korban meninggal dunia," ujar dia Rabu (8/9/2021). ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )