Limbah di Pantai Lampung
Walhi Desak Kepolisian Turut Usut Tuntas Pencemaran Limbah di Bibir Pantai Lampung
Desakan pengusutan pelaku pencemaran pesisir laut Lampung oleh limbah mirip aspal ini juga turut disuarakan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi Lampung).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Saat sudah ditemukan siapapun pelakunya, Mitra Bentala juga mendorong pemerintah mengusutnya secara tuntas.
"Karena itu menyangkut soal pencemaran laut yang berdampak pada ekosistem laut dan nelayan," imbuh dia.
Diakuinya, pihaknya sudah mengonfirmasi langsung ke masyarakat di Punduh Pidada, Pesawaran saat limbah tersebut ditemukan di sana.
"Masyarakat mengatakan menganggu aktivitas mereka, menganggu nelayan yang beraktivitas mencari ikan," tutur dia.
Kejadian pencemaran laut dari limbah diduga aspal seperti ini menurutnya jarang terjadi.
Pencemaran laut yang sering terjadi di teluk Lampung karena tumpahan minyak.
"Saya takutnya nanti (limbah) B3 (bahan berbahaya dan beracun) pula," tukasnya.
Sebelumnya, sepanjang Bibir Pantai Sebalang yang berada di Tarahan, Lampung Selatan dipenuhi benda yang diduga limbah.
Bahkan, dari pantauan wartawan, Jumat (10/9/2021), beberapa titik diantaranya itu terlihat berada hingga belasan meter dari bibir pantai.
Limbah yang berserakan ini, terlintas terlihat seperti aspal hitam dengan teksturnya yang menyerupai minyak yang telah menggumpal.
Melekat juga bersamanya sampah-sampah yang terbawa arus laut seperti plastik, karang dan kayu-kayuan.
Warga setempat mengaku, saat ini sudah jalan pekan ke dua untuk limbah tersebut terhitung sampai di darat pesisir itu.
"Kurang lebih ada mungkin ya satu sampai dua Minggu. Yang pasti datangnya malam hari, karena saat pagi, tiba-tiba sudah ada limbah ya," kata Irwan, warga setempat.
"Dampaknya tidak tahu ya, cuma berpengaruh ke wisatawan yang mau datang ke pantai wisata. Karena kan dia hitam di pinggiran pantainya," imbuhnya.\
Baca juga: Camat Cek Limbah Aspal di Pantai Kalianda Lampung Selatan
Kondisi serupa juga terjadi di Pantai Kotaagung, Tanggamus.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )