Berita Terkini Nasional
Gembong Perampok Emas Rp 6,5 Miliar Meninggal Dunia, Anak Buah Cuma Dikasih 4 Juta
Otak perampokan toko emas di Medan, Hendrik Tampubolon, meninggal dunia sebelum sempat menjual emas hasil rampasan senilai Rp 6,5 miliar.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Otak perampokan toko emas di Medan, Hendrik Tampubolon, meninggal dunia sebelum sempat menjual emas hasil rampasan senilai Rp 6,5 miliar.
Para pelaku lain yang tidak tahu-menahu keberadaan emas hasil rampokan hanya mendapat uang Rp 4 juta dari Hendrik. Padahal, Hendrik menjanjikan uang Rp 100 juta untuk masing-masing orang.
Uang rampokan tak dapat, para pelaku kini terancam penjara selama 12 tahun akibat perbuatannya mengikuti ajakan Hendrik merampok toko emas.
Gembong perampokan emas di Medan, Hendrik Tampubolon meninggal dunia setelah ditembak polisi.
Para tersangka perampokan toko Emas di Pasar Simpang Limun Medan, Sumatera Utara ternyata telah dijanjikan uang Rp 100 juta oleh Hendrik.
Baca juga: Polisi Tembak Mati 1 Buronan Perampok Toko Emas di Medan, 3 Lagi Dilumpuhkan
Keempatnya tergiur dengan uang sebanyak itu, dan mereka pun beraksi menggarong dua toko Emas yaitu toko Emas Masrul F dan Aulia Chan.
Mereka berhasil menggasak perhiasan emas berjumlah sekitar 3 kilogram.
Namun upah yang dijanjikan Hendrik Tampubolon belum diberikan, karena sang otak perampokan keburu tewas ditembak polisi.
Demikian diakui oleh Hendrik Tampubolon sebelum ia tewas saat melawan polisi.
Sementara Bejo alias Prayogi mengatakan selepas merampok, mereka sempat singgah ke sebuah tanah kosong di Jalan Balai Desa, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Baca juga: Polisi Amankan Senjata Api dan Amunisi saat Tangkap Perampok di Lampung Tengah
Di situ Farel, Paul, Prayogi dan Dian memindahkan emas ke dalam tas yang akan dibawa oleh Hendrik.
Hendrik meyakinkan mereka apabila emasnya terjual akan segera memberikan imbalan.
Tetapi sebelum ia pergi, mereka diberi uang sebesar Rp 4 Juta per orang.
"Katanya mau dikasih 100 Juta pak," kata Bejo alias Prayogi saat ditanya Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Rabu (15/9/2021).
Selain itu Hendrik juga meyakinkan mereka agar tetap bersabar hingga emasnya laku terjual.