Berita Terkini Nasional
Sakit Hati karena Salah Pasang CCTV Berujung Pembunuhan di Bandung
Seorang bos toko emas warga Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat menjadi korban pembunuhan di Bandung.
"Jadi kan, mereka ini mau masang CCTV, kesepakatannya sembilan titik, ternyata hanya dipasang tiga titik. Jadi, kayaknya dia (korban) dongkol, tidak terima kayak dibohongi," ujar Septa, saat dihubungi Selasa (21/9/2021).
Korban, kata dia, merasa kecewa sehingga marah kepada para pelaku. Sehingga muncul rencana untuk melakukan aksi jahat.
"Dari situ, muncul mufakat jahat untuk melakukan itu (perampokan) akhirnya terjadi sampai dipukulnya (korban) begitu kronologis," katanya.
Awalnya, kata dia, para pelaku ini tidak ada niat untuk melakukan perampokan.
"Jadi, ya seketika saja itu. Pasang CCTV-nya Minggu, kejadianya malam Senin, tetap di TKP (pelaku) lama di dalam," ucapnya.
Terkait penyebab korban meninggal dunia, kata dia, diduga akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala.
"Kayaknya kepalanya dipukul benda tumpul, hasil visumnya belum keluar," katanya.
Terkait kerugian dari kejadian tersebut, pihaknya masih melakukan pendalaman.
"Belum ditaksir (kerugiannya), yang dua juga pelakunya, masih kita kejar," ucapnya.
Korban Dikenal Penyendiri
Sosok korban T dikenal penyendiri dan tak mengenal tetangganya meski berjualan berdampingan.
Menurut keterangan salah seorang pegawai dari toko pakaian di samping Toko Mas Gaya Baru, Agus Sunandar (36), semasa hidup keseharian almarhum berinisial T atau pemilik toko mas tersebut, merupakan pribadi yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi dengan orang lain, termasuk tetangga di samping kanan maupun kiri tokonya.
Setiap harinya, almarhum selalu membuka tokonya sekitar Pukul 10.00 WIB dan menutup toko saat menjelang Magrib.
"Dia (almarhum) tidak pernah ngobrol atau bertegur sapa dengan siapa pun, sehingga saya tidak pernah tahu dia sedang apa atau ada masalah apa, soalnya orangnya tertutup. Cuma yang saya tahu di sana, dia tinggal sendirian, aktivitas hanya buka tutup toko emasnya saja, setelah toko tutup langsung masuk ke atas rumahnya dan enggak pernah keluar rumah," ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (21/9/2021).
Agus menuturkan, meski hampir tidak pernah keluar rumah, almarhum sesekali keluar rumah untuk keperluan membeli pakan dari hewan peliharaannya yaitu, anjing dan kucing di Pasar Kosambi.