Berita Terkini Artis
Pengakuan Guru SMA Korban Penipuan Anak Nia Daniaty, Ditawari CPNS Gantikan Orang Meninggal
Begini pengakuan guru SMA yang jadi korban penipuan anak Nia Daniaty, Olivia Daniaty.
Penulis: Putri Salamah | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Anak Nia Daniaty, Olivia Daniaty terjerat kasus dugaan penipuan kepada ratusan orang.
Kini, nama Nia Daniaty pun ikut tersorot akibat dugaan kasus penipuan yang dilakukan putrinya tersebut.
Kabar terbaru, salah satu korban Olivia Daniaty merupakan gurunya sendiri saat duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) bernama Agustin.
Diketahui, anak Nia Daniaty itu telah menipu sebanyak 225 orang.
Melalui video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotaiment, Minggu (26/9/2021), Agustin membeberkan kronologi ia bisa ditipu oleh Olivia Daniaty.
Baca juga: Sosok Olivia Nathania Putri Nia Daniaty yang Dilaporkan ke Polisi, Pernah Terjerat Kasus Sama
Ia pun mengaku, kembali berkomunikasi dengan Olivia pada 2019.
Agustin mengungkapkan, Oi sapaan akrabnya mencoba mengiming-imingi Agustin untuk mengikuti seleksi CPNS.
Dalam komunikasi itu, Olivia mengaku bisa meloloskan orang pada seleski CPNS untuk menjadi PNS tanpa melalui tes.
Agustin pun akhirnya berminat dan mengiyakan tawaran Olivia untuk anaknya yang baru lulus pada tahun 2018.
Pada 2020, Olivia kembali memberikan penawaran terkait CPNS kepada Agustin.
Baca juga: Anak Nia Daniaty Dilaporkan Polisi Kasus Penipuan CPNS, Korbannya Diduga 225 Orang
“Setelah itu ditahun 2020 dia menawarkan ada CPNS prestasi pengganti,” kata Agustin.
“Menggantikan orang yang meninggal karena Covid-19, sakit dan sebagainya,” sambungnya.
Dikatakan Agustin, anak Nia Daniaty itu memberikan penawaran dengan mematok tarif berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per orang.
“Itu awal-awal nominalnya adalah antara Rp 25 juta hingga 30 juta,” ujar Agustin.
Karena terbuai dengan janji manis Olivuia, Agustin pun tak hanya mendaftarkan anaknya saja melainkan juga keluarganya.
“Akhirnya saya membawa keluarga saya sendiri, jumlahnya kurang lebih 16 orang,” ungkapnya.
Dua tahun berlalu, Agustin mulai curiga dengan Olivia.
Hingga akhirnya, kebohongan anak Nia Daniaty itu pun terbongkar.
Masih ingin menyelesaikan dengan cara baik, Agustin pun berusaha menghubungi Olivia namun tak membuahkan hasil.
“Saya dari akhir Juni, Juli, Agustus, berupaya meminta baik-baik ke Oliv. Sudah kita lalui semua, janji terus tapi tidak pernah terwujud,” terangnya.
Agustin ditemani tim kuasa hukumnya sempat mendatangi rumah Nia Daniaty.
“Akhirnya kami datangi rumah orang tuanya, mau gimanapun dia punya keluarga dan kebetulan saya juga kenal orang tuanya,” ucapnya.
Namun, Agustin menyebut Nia Daniaty pun seolah lepas tangan dan tak ingin ikut campur permasalahan putrinya itu.
Dikatakan Agustin, Nia Daniaty dengan tegas mengatakan bahwa Olivia sudah menikah dan bukanlah menjadi tanggung jawabnya lagi sebagai orang tua.
“Ibu Nia menjawab ‘Bu Titin maaf, Oliv sudah menikah jadi bukan tanggung jawab saya lagi’ ucap Agustin sembari menirukan perkataan Nia Daniaty.
Meski begitu, Agustin tak menyerah ia meminta Nia Daniaty untuk menjembatani ia dan anaknya sebagai penengah.
“Saya sampaikan, ‘Iya bu saya tidak meminta pertanggung jawaban ibu, saya hanya minta ibu menjembatani kami karena tidak bisa dihubungi untuk duduk bareng,” ujarnya.
Agustin mengatakan, Nia Daniaty pun berjanji akan menghubungi Oliv terkait masalah tersebut, lantaran Nia kini sudah pisah rumah dengan putrinya.
Agustin terpaksa melaporkan kejadian tersebut ke polisi bersama 224 orang yang menjadi korban Olivia.
Olivia dilaporkan para korban denga pasal penipuan dengan nomor polisi LP/B/4728/IX/SPKT/POLDA METRO JAYA, Tanggal: 23 September 2021.
Agustin berharap dengan laporan yang dibuat, Olivia meu bertanggung jawab dan mengembalikan uang para korban.
“Harapan saya tentunya karena memang desakan keluarga dan sebagainya. Tolong uang ini dengan jerih payah keringat dan sebagainya bahkan ada yang menabung segala macam,”
“Tolong selesaikan untuk segera dikembalikan uang tersebut karena amat rugi sekali buat keluarga saya,” imbuhnya.
Menantu dan Anak Nia Daniaty Dilaporkan ke Polisi
Menantu dan anak Nia Daniaty terseret kasus penipuan 225 orang dengan iming-iming menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sejumlah korban yang mengaku telah ditipu wanita yang kerap dipanggil Oli itu mendatangi Mapolda Metro Jaya, Jumat (24/9/2021).
Kuasa hukum salah seorang korban, Odie Hodianto mengatakan bahwa ada 225 orang yang ditipu oleh Oli dan suaminya yang merupakan taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP), Rafly N Tilaar atau Raf.
"Ini ada 225 orang ditipu dengan jumlah kerugian ditaksir mencapai Rp 9,7 miliar lebih," ujar Odie kepada awak media.
Anak Nia Daniaty telah dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan tindak penipuan dengan jumlah yang sangat fantastis, yakni Rp 9,7 Miliar.
Menurut kuasa hukum pelapor, Odie Hudianto, Olivia Nathania dan Rafy N Tilaar ternyata punya cara licik untuk menggaet para korban.
Olivia Nathania dan Rafy N Tilaar melakukan tipu daya dengan kedok jalur prestasi.
"Awalnya mereka menyampaikan bahwa ada peluang jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) lewat jalur prestasi," kata Odie saat dijumpai usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Jumat (24/9/2021).
"Nah, mereka ada yang dijanjikan menggantikan, yang pertama diberhentikan dengan tidak hormat, yang kedua meninggal karena covid-19," sambungnya menambahkan.
Menurut Odie, Oli sendiri sempat memberikan surat pengangkatan dan keterangan dari BKN (Badan Kepegawaian Negara).
Kemudian 225 orang itu tergiur dan menyerahkan uang karena Oli mengklaim memiliki jaringan dengan BKN.
Sayangnya, setelah melakukan silang periksa, surat tersebut tidak sah dan nama korban tidak terdaftar.
"Setelah menunggu lama sejak 2019 hingga 2021, tepatnya di bulan Agustus kami memastikan dulu bahwa SK yang dibuat BKN itu sah atau tidak, ternyata tidak ada," ujar Odie.
"Tidak ada yang namanya para korban (terdaftar di sana). Mereka (korban) menyetorkan orang perorangnya mulai dari yang terkecil Rp 25 juta, yang terbesar Rp 150 juta," imbuh Odie. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )