Berita Terkini Nasional

Polisi Buka Lagi Kasus Kecelakaan Maut di Gresik, Orangtua Curiga Korban Tewas Dibunuh

Penjelasan polisi tentang kasus kematian seorang remaja yang diyakini orangtua korban bukan disebabkan karena kecelakaan lalu lintas di Gresik

Tribun Jatim Network/Willy Abraham
Ibu tak percaya anaknya meninggal dunia karena kecelakaan di Jalan Raya Tenaru, Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik, datang tabur bunga di lokasi penemuan mayat pada Kamis (7/10/2021). 

Di sana, Sumartin tak kuasa menahan tangis.

Bekas cat semprot putih di bahu jalan itu merupakan tanda ditemukannya SF, putra kedua Sumartin yang tewas dengan luka di kepala pada Minggu (12/9/2021) lalu.

Sumartin bersama sang suami, Sujiadi masih terbayang-bayang kepergian sang anak yang telah dibesarkan selama belasan tahun.

Keduanya mendatangi lokasi kejadian dan menaburkan bunga di atas aspal.

Warga Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Gresik, ini tidak kuasa jika kembali melihat foto jasad putra keduanya, yang penuh luka terbaring di kamar jenazah sebelum dikebumikan.

Baca juga: Viral Mantan Kekasih Jadi Kakak Ipar: Pacarannya Sama Aku, Nikahnya Sama Kakakku

Baca juga: Anak Pulang Kerja Histeris Lihat Ibunya Meninggal, Kasur sampai Basah karena Darah

"Semoga segera terungkap kematian anak saya," kata Sumartin, Kamis (7/10/2021).

Bagi Sujiadi, kepergian putranya yang dikenal rajin, dengan cara yang tidak wajar membuatnya terpukul.

Dia berusaha tegar untuk mencari penyebab kematian yang dilaporkan kecelakaan.

Dengan tetesan air mata yang tak tertahan, keduanya berdoa agar sang buah hati tenang di alam sana dan penyebab kematiannya terbongkar.

Bapak tiga anak itu meyakini bahwa SF mengalami penganiayaan berat hingga akhirnya meninggal dunia. Bukan kecelakaan tunggal seperti yang dilaporkan teman SF.

Hal itu terihat dari luka yang dialami SF.

Luka lebam pada kedua mata, luka tusuk pada bagian rahang hingga kepala bagian belakang yang mengalami pendarahan hebat, kata Sujiadi, jelas bukan kecelakaan.

"Bagaimana mungkin kecelakaan hanya di bagian kepala saja, sangat tidak wajar. Apalagi, dari keterangan beberapa saksi mata yang saya temui. Anak saya bersama segerombolan orang tidak dikenal sebanyak 4-6 orang sebelum ditemukan tewas," paparnya.

Ditambah lagi, beberapa waktu belakangan ini kejanggalan yang muncul makin banyak. Mulai dari ada pihak yang menawarkan santunan untuk mencabut laporan.

Kemudian, ada salah satu tawaran damai datang dari pihak keluarga RN. Orang yang terakhir kali bersama SF sebelum ditemukan meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved