Bandar Lampung
Harga Bakso Sony di Bandar Lampung Naik Jadi Rp 22 Ribu Pasca Diizinkan Beroperasi
Setelah diizinkan Pemerintah Kota Bandar Lampung kembali beroperasi, harga Bakso Sony mengalami kenaikan, harga semangkuk bakso dibandrol Rp 22 ribu.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Hanif Mustafa
Sistem yang akan dimodifikasi berkenaan dengan pemilahan penjualan yang disesuaikan dengan tujuan penyetoran pajak tempat usaha.
"Sehingga nanti akan terpilah pajak yang ditujukan ke pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," kata dia.
Diserbu Pelanggan Luar Kota
Kembali bukanya gerai Bakso Sony di Kota Bandar Lampung mendapatkan sambutan antusias para pelanggannya.
Berdasarkan pantauan, para konsumen telihat mendatangi gerai Bakso Sony. Para pembeli ramai dan beragam.
Terlihat dari nomor polisi kendaraan yang mampir yang beridentitaskan kendaraan luar daerah Bandar Lampung seperti B, BG, D dan sebagainya.
Hal itu terlihat dari beberapa gerainya seperti di Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Pramuka, Jalan Sumantri Brojonegoro dan Jalan ZA Pagaralam.
Sejumlah pengunjung mengaku merasa senang atas mufakat yang terjadi antara pihak pemerintah setempat dan perusahaan tersebut.
"Bukan soal siapa yang menang atau buka tutupnya Bakso Sony, tapi lebih kepada jelasnya pajak dari makanan yang kita beli," kata Sidik, salah seorang pembeli yang ditemui Tribun.
Lanjut dia, karena sebagai icon kuliner Bandar Lampung, ia menginginkan tidak ada kejadian yang secara orientasi merugikan.
"Kalau perlu, saat melakukan pembayaran, pihak Bakso Sony menjelaskan besaran pajak yang disetorkan," ucap dia.
Hal yang sama dikatakan Josua, pembeli. Di saat diwawancara ia berucap saat ini masih belum dijelaskannya bagaimana besaran pajak yang harus dibayarkan sebagai pembeli.
"Iya, saya tahu polemiknya. Tapi saat ini juga harga yang dibayarkan masih bulat. Di struk belum dijelaskan besaran dan rincian pajaknya," kata dia.
Hingga saat berita ini dilaporkan, wartawan belum juga mendapat keterangan dari pihak Bakso Sony. ( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )