ADVERTORIAL

Usaha Sulam Usus Eva yang Jadi Mitra Binaan PTPN VII, Berdayakan Ekonomi Masyarakat Sekitar

Eva pengrajin sulam usus asal Lampung Selatan binaan PTPN VIII, kini memiliki omset mencapai Rp 200 juta perbulan.

Editor: Dedi Sutomo
Dok. PTPN VII
Eva pengraji sulam usus asal Jatiagung, Lampung Selatan yang jadi binaan PTPN VII. 

Ia menyebutkan ibu-ibu yang ikut bekerja dalam usaha sulam ususnya ada yang dari Desa Margadai, Simpangagung, Sinarrejeki, Sumberjaya, Komando (Margorejo), Sosial, Gedungdalem, Gedungagung, dan Banjaragung.

Meski sudah beromzet sekitar Rp 200 juta per bulan, hingga kini usaha Eva belum berbentuk badan hukum, bahkan tanpa merek.

Namun, atas dasar kepercayaan dan reputasinya yang teruji, PTPN VII sebagai BUMN yang peduli kepada pelaku usaha kecil terus memberi dukungan.

“Kalau nggak salah sejak 2008 saya sudah dapat pinjaman dari PTPN VII. Waktu itu dapat Rp 10 juta, terus dua tahun berikutnya dapat Rp 20 juta, naik lagi jadi 30 juta.”

“Dan terakhir tahun lalu dapat Rp40 juta. Sama PTP (PTPN VII) enak, bunganya kecil banget, nagihnya juga ramah. Jadi, hubungan kami juga enak,” kata Eva.

Resonansi Eva bukan sekadar reputasi namanya yang sohor, tetapi efek ekonomi dan ketenteraman lingkungan.

Saat ini, para perempuan di seputaran Jatiagung wilayah Timur sudah menemukan opsi membantu ekonomi suaminya melalui sulam usus Eva.

Pesanan busana berbasis sulam usus kepada Eva terus mengalir, bahkan di masa pandemi sekalipun.

Imbasnya, ibu-ibu dan remaja puteri, bahkan dibantu suaminya, bisa mengisi waktu senggang dengan menyulam tempahan dari Eva.

"Nyulam usus ini nggak sulit. Kalau mau pasti bisa. Jadi, hampir nggak ada lagi ibu-ibu di sini yang nganggur pas waktu luangnya.”

“Hampir setiap hari kordinator ngambil bahan ke sini, terus mereka bagi. Sambil ngobrol di rumah, mereka sambil nyulam,” ujar Eva.

Dirinya mengaku busana sulam usus besutannya pernah dibawa ke Jepang, dipesan artis Iis Dahlia. Ia juga langganan istri pengusaha Yusuf Kohar, dan beberapa nama kondang lain.

Eva mengakui, penghasilan para penyulam itu belum besar. Tetapi sebagai pengisi waktu, ia menyebut jika intensif, para penyulam yang mengerjakan sulamannya di rumah masing-masing itu bisa dapat Rp1,5 juta per bulan.

Dukungan PTPN VII untuk usaha sulam usus Eva memang tak terputus. Setiap kali mengusulkan pinjaman, pihak PTPN VII selalu merespons dengan baik.

Hal itu karena usaha ini memiliki nilai tambah untuk kesejahteraan warga sekitar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved