Gojek Jadi Andalan Mahasiswa, Mitra Ketiban Rezeki Berasa Punya Toko Online Sendiri
Lewat platform Gojek, tak hanya mahasiswa yang dimudahkan, mitra GoRide hingga GoFood turut menuai berkah di tengah wabah.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Bertransformasi di tengah pandemi yang masih melanda negeri harus terus dilakukan di semua lini kehidupan. Lewat platform Gojek, tak hanya mahasiswa yang dimudahkan, mitra GoRide hingga GoFood turut menuai berkah di tengah wabah.
Yuni Sudiasih namanya. Perempuan yang usianya hampir kepala lima ini hanya memikirkan bagaimana menuntaskan perjalanan yang kepalang tanggung mencapai gelar magister di Universitas Lampung.
Tinggal di Tulangbawang Barat (Tubaba), butuh waktu satu jam perjalanan melalui Jalan Tol Trans Sumatera untuk sampai Unila, tempatnya menimba ilmu di ibu kota. Namun, tetap saja ada perjuangan yang tak mudah dan tak murah.
Apalagi di situasi masih pandemi Covid-19 dengan banyaknya pembatasan yang diberlakukan. Ibu tiga anak ini gamang, akankah bisa cepat menyelesaikan studi. Terlebih di akhir masa perjuangan, kasus pandemi meninggi, dosen hanya melayani konsultasi tanpa tatap muka dengan bentuk berkas fisik, bukan online.
Baca juga: Nasib Driver Gojek yang Ditangkap Polisi karena Antar Miras Pelanggan
“Sempat ada gundah, sudah semester akhir, dosen tidak mengizinkan mahasiswa mengantar draf tesis langsung ke kediamannya. Beliau hanya meminta semua pengiriman atau pengambilan lewat aplikasi Gojek,” tuturnya mengawali pembicaraan dengan Tribunlampung.co.id, Kamis (28/10/2021).

Tak banyak yang diucap dosennya waktu itu. Ia hanya berpesan di kondisi sulit tetap harus berjuang dan berbagi, termasuk dengan ojek online (ojol).
Istri Toto Handayanto yang mulanya tak mengenal aplikasi berwarna hijau putih ini, terlebih di daerahnya belum tersentuh, akhirnya jadi paham. Ada yang bakal memudahkan perjuangannya mengantar berkas dengan aman dan nyaman hanya memesan dari rumah.
"Dari situ saya kenal Gojek, dikasih tau dosen dan teman kuliah. Sampai akhirnya pengiriman draf tidak terhambat," tutur guru PNS di SMA Negeri 1 Tumijajar, Tubaba ini.
Kini, ibu tiga anak itu hanya perlu mengirim draf via email ke fotokopi langganan di Bandar Lampung untuk dicetak. Lalu mengirim draf via GoSend bisa sampai ke kediaman sang dosen.
Baca juga: Pengakuan Suami Istri Beli Bayi Harga Rp 5 Juta, 10 Tahun Nikah Tak Punya Anak
Tak jarang saat ada pelonggaran pemberlakuan pembatasan Bandar Lampung, perempuan 45 tahun ini membawa sendiri draf print out dari Tubaba menggunakan akomodasi bus atau mobil pribadi. Sesampainya di Bandar Lampung baru menggunakan GoSend.
"Ngambil draf setelah dikoreksi juga sama, mengandalkan GoSend. Sementara draf dititip ke rumah teman kuliah yang tinggal di Bandar Lampung, sewaktu-waktu bisa diambil. Karena kalau dari dosen ada batas waktu pengambilan," beber warga Tiyuh Candra Mukti ini.
Sejak mengenal layanan Gojek, Yuni mengaku jatuh hati. Ia merasa termudahkan saat beraktivitas di kota. Bahkan Yuni pakai GoRide dari kosan untuk bisa sampai kampus dengan cepat saat harus ada berkas yang diurus.
Pun dalam memesan makanan, ia mengandalkan GoFood. Terlebih tak mungkin memasak sendiri di kontrakan yang ukurannya pas-pasan tanpa peralatan dapur.
"Senangnya lagi semakin sering dipakai akan ada saja promo yang ditawarkan pihak Gojek," ungkap dia.
Ia kini masih terus berjuang merampungkan penelitian lapangan dan perbaikan menuju seminar hasil.