Lampung Selatan

Minyak Goreng Curah Naik Rp 19 Ribu/Kg, Pedagang di Lampung Selatan: Nggak Pernah Semahal Ini

Kenaikan harga minyak curah sejak sebulan terakhir ini dikeluhkan sejumlah pedagang di pasar.

Tribunlampung.co.id/Domi
Salah satu pedagang yang menjual minyak curah di Pasar Inpres Kalianda, Lampung Selatan. Minyak Goreng Curah Naik Rp 19 Ribu/Kg, Pedagang di Lampung Selatan: Nggak Pernah Semahal Ini 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Kenaikan harga minyak curah sejak sebulan terakhir ini dikeluhkan sejumlah pedagang di pasar.

Seperti yang dikeluhkan oleh pedagang di Pasar Inpres Kalianda, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Pasalnya karena harga dari agen (distributor) naik, terpaksa mereka juga menaikan harga minyak curah tersebut supaya tidak merugi.

Wiwik salah satu pedagang di Pasar Inpres Kalianda yang masih menjual minyak curah, dirinya mengatakan kenaikan harga minyak curah ini sudah terjadi sekitar 2-3 minggu ini.

"Kenaikan harga minyak curah terjadi secara terus-menerus. Tapi kan kunjungan sales (agen) kan seminggu sekali. Jadi harga kita naikan seminggu sekali. Mungkin harga kenaikan di sananya terjadi setiap hari. Tapi karena kunjungannya seminggu sekali, ya seminggu sekali harganya naik terus," kata Wiwik diselah-selah kesibukannya melayani pembeli di warungnya, Jumat (29/10/2022).

"Untuk harga minyak curah saat ini mencapai Rp 19 ribu perkilo. Seminggu sebelumnya kenaikannya hanya Rp 500 perak, kadang Rp 1000 saja. Pernah juga tiba-tiba naiknya langsung Rp 1000," ungkapnya.

Wiwik menjelaskan kalau harga minyak curah Rp 18 ribu bertahan cukup lama, sekarang harga sudah Rp 19 ribu perkilonya.

"Kalau normalnya harga minyak curah itu biasanya dikisaran Rp 13 ribu-Rp 15 ribu. Itu harga normalnya. Kalau ini mah kemahalan sebenarnya," katanya.

"Biasanya kalau harga minyak curah sudah naik seperti ini karena bahan bakunya juga naik. Kalau yang pakai bahan baku minyak sawit, minyak sawitnya naik harga minyaknya juga naik. Kalau yang pakai bahan CVO naik, harganya juga ikutan naik," jelasnya.

Wiwik menjelaskan harga minyak curah saat ini hanya cukup untuk mengembalikan modal.

Baca juga: Pelaksanaan Pilkades Serentak di Lampung Selatan, Pemkab Tunggu Hasil Perhitungan Suara di Desa

"Kalau dari agen (distributor) sudah segini Rp 18 ribu/Rp 19 ribu, mau nggak mau kita menaikan harga Rp 500-Rp 1000. Itu belum dihitung plastiknya, tenaga yang kita keluarkan untuk menuangi minyak curah itu ke dalam kemasan plastik kiloan," ungkapnya.

Wiwik menjelaskan pemerintah belum ada turun tangan untuk mengecek kenaikan harga minyak curah di pasaran.

"Kalau kita sih berharap mereka turun ke pasar, memantau harga minyak curah di pasar. Supaya harga minyak curah dapat segera turun. Alhamdulilah kalau bisa kembali normal," kata Wiwik.

"Karena kita juga (pedagang) kasihan dengan konsumen. Yang merasakan imbasnya kan mereka. Kalau kita kan untuk menambahkan modal, kalau mereka kan untuk dipakai sehari-hari. Kalau salah satu bahan naik, pasti mereka mengurangi biaya belanja untuk kebutuhan lain," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh pedagang minyak curah lainnya di Pasar Inpres Kalianda bernama Tati, saat ini dirinya menjual minyak curah seharga Rp 19 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved