Muktamar NU
Aksi Borong Kamar Hotel Jelang Muktamar NU, Sekretaris PWNU Lampung: Saya No Comment
Kemenag Lampung disebut telah memborong kamar hotel yang ada di Bandar Lampung dan Lampung Tengah tepat pada hari pelaksanaan Muktamar NU.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar enggan mengomentari ihwal dugaan sabotase pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU yang disebut-sebut dilakukan oleh Kemenag.
Kemenag Lampung disebut telah memborong kamar hotel yang ada di Bandar Lampung dan Lampung Tengah tepat pada hari pelaksanaan Muktamar NU pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
Saat ditanya soal itu, Aryanto Munawar mengaku sudah mengetahuinya.
Namun, ia lebih memilih bungkam.
Baca juga: Mukri Pastikan Pembukaan Muktamar ke-34 NU di Ponpes Darussadah Lampung Tengah
"Saya no comment lah," kata Aryanto kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (9/11/2021).
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan, pemberitaan mengenai polemik tersebut sudah marak di media massa.
"Saya sudah baca kemarin berita yang ditulis itu. Tapi saya pilih no comment," tandasnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Lampung Mukri masih belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Isu dugaan sabotase Muktamar NU diembuskan oleh Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi.
Baca juga: Ketua PWNU Lampung Prof Mukri: Muktamar NU akan Digelar di Tiga Tempat
Irfandi mengaku geram atas aksi borong kamar hotel yang diduga dilakukan Kemenag Lampung.
Itu lantaran pemesanan hotel yang dilakukan oleh Kemenag bertepatan dengan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang.
Irfandi mengatakan, hampir seluruh kamar hotel di Bandar Lampung penuh karena di-booking oleh Kemenag.
Kamar di hotel bintang hingga hotel melati di Bandar Lampung nyaris penuh.
"Kita semua tahu 23-25 Desember ada kegiatan Muktamar NU yang ke-34. Ada oknum mengatasnamakan Kemenag melakukan booking hotel besar-besaran di Lampung bertepatan dengan agenda muktamar," kata Irfandi kepada awak media, Senin (8/11/2021).
"Saya mempertanyakan, kenapa negara seakan mengindikasikan melakukan sabotase terhadap kegiatan ini, sehingga mereka memborong tingkat hunian hotel yang bertepatan dengan agenda muktamar," ucap Irfandi.