Berita Terkini Nasional
Permintaan Terakhir Pengantin Baru sebelum Meninggal Dibunuh: Dicari Tak Ketemu
Pesan terakhir Sarah Sesa MS (21) pengantin baru asal Cianjur, Jawa Barat yang dibunuh suaminya sebelum mengembuskan nafas terakhir.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIANJUR - Pesan terakhir Sarah Sesa MS (21) pengantin baru asal Cianjur, Jawa Barat yang dibunuh suaminya sebelum mengembuskan nafas terakhir.
Pesan terakhir tersebut diungkap tetangga Sarah yang juga Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57) yang datang ke rumah korban karena mendengar suara rintihan lewat tengah malam.
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.
Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah. Kepadanya Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.
"Saat itu saya mendengar Sarah menjelaskan bahwa ia baru saja dianiaya suaminya, kepalanya dibenturkan, mulutnya dilakban dan tangannya diikat," kata Endang.
Baca juga: Pengantin Baru Dibunuh Suami di Cianjur, Ditemukan Warga Bajunya Robek-robek Badan Melepuh
Setelah itu, Sarah mengucapkan permintaan terakhirnya.
Suara rintihan pengantin baru dini hari
Suara Sarah (21) minta tolong dini hari sekitar Sabtu (20/11/2021) pukul 01.30 WIB saat warga Kampung Munjul I, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, memecah kesunyian warga yang sedang terlelap tidur.
Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), masih mengingat jelas ketika anaknya membangunkan ia yang sudah tertidur di kamar.
Dua kali anaknya membangunkan karena sangat jelas terdengar rintihan minta tolong dari Sarah.
Baca juga: Pengantin Baru Asal Cianjur Meninggal setelah Disiram Suaminya, Pelaku Cemburu
"Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang, ditemui saat ditemui di rumahnya.
Endang sempat bangun dan mendengarkan suara minta tolong tersebut, sambil terkantuk-kantung Endang menjawab kepada anaknya mungkin tetangganya sedang bertengkar.
"Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang.
Endang bergegas bangun dari tempat tidur, baru saja melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang menghampiri rumahnya dan tidak berselang lama suara tetangganya yang terdengar panik mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.
"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang.
Endang mendapat permintaan terakhir dari Sarah untuk mengambil handphone yang berada di ruang tamu. Saat itu Sarah masih mengingat jelas terakhir ia mengecash handphonenya.
Endang bersama ketua RT lantas masuk ke ruang tamu, namun ia tak menemukan handphone tersebut. Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.
Ia bersama ketua RT kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan.
Endang mendengar Sarah kemudian mengerang kesakitan. Suaranya semakin parau terdengar menahan sakit dan panas.
Ketua RW kembali mendengar bahwa Sarah telah disiram air keras.
"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang.
Setengah berlari Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur. Lima belas menit kemudian ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit.
"Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," katanya.
Menjelang Subuh banyak warga mulai berdatangan ke lokasi hingga pagi hari tiba.
Lalu Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB ketua RW mendapat kabar duka bahwa Sarah meninggal dunia saat akan dirujuk.
"Siang hari, ibunya bercerita bahwa Sarah menyampaikan ia dianiaya saat masih dirawat di rumah sakit," katanya.
Sosok suami korban
Ketua RW 07 Endang Sulaeman, menceritakan sosok Sarah dan suaminya yang merupakan WNA Arab Saudi dan tabiatnya di lingkungan warga.
"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokoknya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57) ditemui kediamannya, Minggu (21/11/2021) pagi ini.
Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah dimana suaminya sedikit posesif.
Jika sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah bahkan sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.
"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang.
Warga menyebut suami Sarah ini kurang baik dalam mengendarai motor.
Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.
"Saya melihat sebelum menikah Sarah dibelikan motor," katanya.
Endang mengatakan, selain kurang baik dalam mengendarai motor, suami Sarah juga tak terlalu lancar dalam memarkirkan mobil.
"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," katanya.
Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.
"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk-angguk," kata Endang.
Ia juga mengatakan, AL juga sempat terlihat bagi-bagi uang untuk anak kecil ketika selesai memarkirkan mobilnya.
Ayah tiri korban, Saman (60) dan sang istri Erawati (48), mengatakan akan menguburkan anaknya di Kampung Parigi, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, di tempat pemakaman keluarga.
Rumah tempat kejadian di Kampung Munjul RT 02/07, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, masih tertutup dan dikunci.
Ketua RW 07 Endang Sulaeman, menceritakan Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.
Baca juga: Pengantin Baru Menangis di Kamar, Akhirnya Mengaku Baru Saja Dirudapaksa Mertua
Setelah dua bulan menikah siri dengan AL, warga tak pernah mendengar percekcokan hingga hari kejadian kemarin yang menggemparkan warga sekampung.
Belakangan diketahui bahwa ayah kandung Sarah adalah seorang tentara di Arab Saudi.
Erawati sang ibu kandungnya menikah saat bekerja menjadi TKW di Saudi. Namun ayah kandung Sarah dikabarkan sudah meninggal dunia.
Dari penuturan keluarga Sarah sudah diminta tinggal di Saudi Arabia oleh keluarga ayahnya di sana, namun Sarah menolak dan memilih tinggal bersama ibunya di Cianjur.
Dari penuturan sang ibu, suami yang menikahi secara siri Sarah adalah tetangganya saat di Saudi. Rumahnya hanya berjarak dua rumah dari tempat tinggal ibu Sarah di Saudi.
Menurut Saman, AL datang sendiri ke Cianjur menghampiri Sarah karena jatuh hati. Usaha untuk menikahi Sarah tak gampang. AL sudah tiga kali ditolak dan keempat kali baru diterima.
Kepada Sarah, AL menjanjikan mobil, villa, dan rumah makan.
Artikel ini telah tayang di jabar.tribunnews.com