Bandar Lampung
Dua Ribu Lebih Mahasiswa Itera Lampung Dilepas ke Masyarakat, Hidupkan Literasi IT Desa
Sebanyak 2.663 mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mulai menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara hybrid atau campuran antara KKN
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 2.663 mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mulai menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara hybrid atau campuran antara KKN langsung dan dalam jaringan.
KKN tersebut berfokus pada program meningkatkan daya saing Sumatera melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis basic science, IT literacy dan tanggap bencana.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Sukrasno mengatakan KKN Hybrid itu dilaksanakan di 154 desa yang tersebar di 7 Kabupaten di Provinsi Lampung, yakni Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Pesisir Barat, Way Kanan, Mesuji, dan Tulang Bawang.
"Mahasiswa akan menjalankan program pengabdian mulai 27 Desember 2021 s.d 31 Januari 2022, dengan didampingi oleh 77 orang dosen pendamping lapangan," terang dia dalam siaran tertulis yang diterima Tribun, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Itera Lampung Punya Teleskop Otomatis Satu-satunya di Asia Tenggara
Ia berharap, mahasiswa yang dilepas untuk berpengabdian kepada masyarakat bisa mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah kabupaten, provinsi, kementerian, hingga para pelaku usaha.
“Saya harap KKN ini dapat memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan. Semoga mahasiswa juga tetap menjaga nama baik ITERA dan secara konsisten meningkatkan reputasi ITERA di masyarakat luas,” kata. Sukrasno.
Sementara Kepala Lembaga Penelitian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITERA Acep Purqon, menyampaikan bahwa salah satu ciri tri darma perguruan tinggi adalah pemberdayaan masyarakat. Sehingga selama menjalankan program KKN, mahasiswa dituntut mampu melakukan analisa dan observasi secara langsung di lingkungan masyarakat. Selain itu, ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat sehingga penyelenggaraan KKN Hybrid ke-3 ini dapat terselenggara dengan maksimal.
“Besar harapan saya agar mahasiswa ITERA dapat menjadi problem solver dan inovator yang dapat membawa nama baik ITERA serta bermanfaat bagi masyarakat. Perlu diketahui bahwa ilmu tidak hanya berupa dinding-dinding kelas, melainkan juga kehidupan masyarakat secara nyata,” ujar Acep Purqon.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )