Kisah di Balik Muktamar NU di Lampung, Gus Yahya dan Thomas Riska Nekat Naik Speedboat ke Merak

Setiap kali berkunjung ke Lampung, bahkan selama berlangsungnya muktamar, Gus Yahya selalu lekat dengan tokoh yang satu ini, Thomas Azis Riska.

Penulis: Andi Asmadi | Editor: Andi Asmadi
DOK TRIBUN
Gus Yahya (kiri) bersama sahabatnya, Thomas Azis Riska, di sela-sela arena pemilihan Ketua Umum PBNU di GSG Unila, Kota Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021). 

Saat Gus Yahya tiba di Bandara Radin Inten II, ia memilih dijemput Thomas Riska meski ada sejumlah pengurus NU yang juga datang untuk menjemput.

Dari Bandara, mereka kemudian langsung menuju ke Bukit Mas. Setelah bersantap malam dan pesta durian, barulah Gus Yahya berangkat ke Restoran Rumah Kayu untuk bersilaturahmi dengan pengurus NU Lampung.

Malam itu, Gus Yahya menginap di kediaman Thomas Riska di Bukit Mas. Keesokan harinya, setelah bertemu sebentar dengan pengurus NU Lampung, Gus Yahya dan Thomas Riska berangkat ke Pulau Tegal Mas.

Gus Yahya tidak lama di pulau karena ada rapat di Jakarta pada siang harinya. Setelah melihat jam, waktunya sudah sangat mepet. Kalau naik mobil ke Jakarta perlu 5 jam. Kalau naik pesawat juga perlu waktu sekitar 5 jam.

Apa yang mereka lakukan kemudian? Ternyata mereka melakukan perjalanan “gila-gilaan” lewat laut. Thomas menggunakan speedboat Toms 01 untuk membawa Gus Yahya dan stafnya, Ghufron.

Juga ikut rekan Thomas yakni Haji Zikri, Heri Ilhamsyah, dan Ardin. Di belakang ada satu speedboat yang lebih kecil untuk mengawal.

Perjalanan dari Tegal Mas, lewat laut menyusuri Teluk Lampung, dan kemudian menyeberang ke Merak berjarak sekitar 100 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Sedianya, di Merak sudah standby mobil yang akan langsung membawa mereka ke Jakarta.

Apakah perjalanan itu lancar? Ternyata tidak. Di tengah perjalanan, mesin Toms 1 tiba-tiba rusak. Mungkin karena kepanasan. Speedboat berukuran sedang itu tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Mereka pun pindah ke speedboat yang lebih kecil yang tadinya hanya untuk mengawal, yang kapasitasnya cuma untuk 6 orang. Dasar nekat, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Merak.

Setengah perjalanan, Thomas yang mengemudikan speedboat. Setengah perjalanan lagi, Gus Yahya yang mengemudi.

“Ternyata beliau juga orang laut. Tak terlihat panik, malah beliau senyum-senyum saja mengemudikan speedboad di tengah laut,” ujar Thomas.

Setiba di Jakarta, Gus Yahya menyampaikan perjalanan itu ke adiknya, Gus Yaqut. “Dia itu ‘orang gila’,” katanya mencandai Thomas.

Akan halnya Gus Yaqut, saat berkunjung ke Lampung, ia menyempatkan diri bersama keluarga untuk menginap di Tegal Mas. Di situ dia menikmati snorkling, diving, hingga bermain Jetski.

“Ini luar biasa, saya tak menyangka di Lampung ada tempat seperti ini,” katanya.

Saat dijamu Thomas di Bukit Mas, tak hentinya ia menikmati durian Lampung. Dan, juga minum madu yang langsung diambil dari sarangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved