Lampung Selatan
Kapal Feri Kandas di Bakauheni Lampung, Penumpang KMP Amadea Sempat Kelaparan dan Kelelahan
Sebanyak 342 penumpang KMP Amadea hingga sampai saat ini masih terjebak di Pulau Kandang Lunik.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Sebanyak 342 penumpang KMP Amadea hingga sampai saat ini masih terjebak di Pulau Kandang Lunik.
Penumpang kapal KMP Amadea mulai mengeluh lapar dan kelelahan.
Perlu diketahui KMP Amadea berangkat dari dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni pukul 22.00 wib.
Lalu pada pukul 22.10 wib, KMP Amadea kandas di sekitaran Pulau Kandang Lunik.
Kemudian sekitar 5 menit kemudian KSOP mendapat kabar kapal tersebut kandas.
Baca juga: 6 Penumpang KMP Amadea Dievakuasi Polairud Lampung Selatan, Kapal Masih Terjebak di Pulau
Kapal Kandas hingga berjam-jam dan hingga pukul 09.00 WIB kapal belum bisa dievakuasi dari pulau.
KMP Amadea mengangkut 342 penumpang kapal dan 97 unit kendaraan terjebak di tengah laut.
Sopir logistik yang juga penumpang Kapal KMP Amadea Rahmat mengatakan belum ada bantuan makanan dan minuman dari pihak kapal maupun pihak ASDP Bakauheni.
"Sampai saat ini kami belum menerima bantuan makanan dan minuman. Jadi kami terpaksa harus membeli makanan dan minuman sendiri," kata Rahmat, Kamis (30/12/2021).
"Apalagi di kapal ini harga apa-apa aja mahal. Saya beli pop mie harganya Rp 15 ribu. Walaupun mahal tetap saya beli karena saya lapar. Berjam-jam nunggu di atas kapal," jelasnya.
Baca juga: KMP Amadea Kandas di Pulau Kandang Lunik Lampung, 342 Penumpang Terjebak di Daratan Tak Berpenghuni
Rahmat mengatakan dirinya baru meyadari kapal kandasa pukul 01.00 wib.
"Awal saya tau kapal ini kandas saat saya bangun jam setengah 1 malam. Saat diberitahu dari ruang informasi kapal. Saya kira sudah sandar di pelabuhan merak, ternyata masih di sini," jelasnya.
Hal sama diungkapkan oleh Sabar Sopir Logistik yang juga penumpang kapal KMP Amadea mengatakan dirinya beraharap kapal segera dievakuasi ke dermaga Pelabuhan.
"Saya nggak tau kalau kapalnya kandas. Tau-tau saya bangun ada pengumuman dari informasi kalau kapal kandas. Saya kira sudah sampai merak," katanya.
"Ya kalau bisa sih secepatnya dievakuasi ke dermaga pelabuhan dan ganti kapal. Karena banyak penumpang di sini merupakan sopir-sopir barang. Kami ini dikejar waktu. Kayak saya aja harus secepatnta sampai Jakarta untuk mengantar barang. Karena besok pabrik-pabrik akan tutup," ungkapnya.