Berita Terkini Nasional
Bayi Meninggal di Jalan karena Tak Ada Pengawal Ambulans, Kapolda Murka Disalahkan
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sujana murka dituding jadi penyebab pasien bayi yang dibawa ambulans meninggal dunia di jalan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sujana murka dituding jadi penyebab pasien bayi yang dibawa ambulans meninggal dunia di jalan gara-gara kebijakannya.
Tudingan berawal dari curhatan sopir ambulans yang sedang membawa pasien bayi ke rumah sakit tapi meninggal dunia di perjalanan karena terjebak macet.
Sopir ambulans mengaku tak bisa membawa bayi sampai rumah sakit karena adanya larangan dari Kapolda Sulsel yang meniadakan tim escorting (pengendara motor yang biasa mengawal ambulans di jalan).
"Saya selaku driver ambulans tidak setuju akan adanya larangan tim escorting/pengawal di kota Makassar," tulis sopir ambulans dalam caption video yang viral.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sujana murka lantaran dituding jadi penyebab bayi meninggal di dalam ambulans gegara aturan yang ia buat.
Baca juga: VIRAL Aksi Polisi Tilang Pengendara Motor Pengawal Ambulans
"Ini ngarang-ngarang ini, tidak boleh begitu. Tidak boleh mendeskreditkan orang lain, ini kan keterlaluan ini," geram Nana via sambungan telepon dilansir dari Tribun Timur, Senin (17/1/2022) siang.
Kapolda Marah
Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana geram lantaran dirinya dituding yang mengakibatkan pasien meninggal dalam ambulans karena terjebak macet.
Pasalnya, tidak terkawalnya ambulans itu oleh Tim Escorting, disebut-sebut lantaran adanya peraturan larangan dari Kapolda Sulsel.
Menurutnya, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi ke pihak rumah sakit atau ambulance yang membutuhkan pengawalan.
Baca juga: Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk saat Kawal Ambulans ke Rumah Sakit
"Saya perintahkan, kalau ada yang meninggal lebih baik kan kita ini punya, para direktur lalu lintas, kapolres untuk selalu koordinasi dengan rumah sakit," tegas Irjen Pol Nana Sujana.
"Masyarakat kalau ada yang meninggal silahkan minta bantuan ke polisi. Saya di Sulawesi Selatan itu untuk mengabdi loh, bukan untuk mematikan orang," jelasnya.
Tidak hanya pengawalan iring-iringan mayat, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan pengawalan bagi ambulance emergency.
"Iya, bagitu juga ambulans emergency, silahkan dikoordinasikan ke polisi untuk dikawal. Anggota kita siap kok untuk pengawalan," ucapnya.
Kebijakan larangan pengawalan mobil ambulans oleh pengendara motor atau tim escorting itu, kata dia, untuk mengantisipasi adanya kles dengan pengendara lain.