Tulang Bawang

Dua Pekan Berlalu, Penyebab Keracunan Massal di Tulang Bawang Lampung Belum Diketahui

Dua pekan sudah peristiwa keracunan massal yang melanda warga di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Sayangnya, masih belum diketahui apa penyebabnya.

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain
Ilustrasi pasien korban keracunan massal. Dua Pekan Berlalu, Penyebab Keracunan Massal di Tulang Bawang Lampung Belum Diketahui. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANG BAWANG - Dua pekan sudah peristiwa keracunan massal yang melanda warga di Kampung Indah Mekar Jaya, Kecamatan Banjar Baru, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. 

Tapi hingga kini, hasil uji laboratorium sample makanan yang disantap warga yang diduga menjadi penyebab keracunan belum juga keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Tulang Bawang, Fathoni, mengutarakan, pihaknya sudah mengkonfirmasi dengan pihak Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait hasil uji laboratorium itu.

Namun dari pihak BPOM, sample tersebut masih diteliti di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung.

Ia juga menambahkan, proses pengujiannya tak hanya sekali.

Baca juga: Kronologi Residivis Nekat Beli Smartphone Pakai Uang Palsu di Tulang Bawang Lampung

Ada beberapa tahap uji sample yang harus dilewati. 

Selain itu, samplenya juga tak hanya satu jenis.

"Ada pengujian pertama dan kedua. Pengujiannya di laboratorium kesda provinsi," kata Fathoni, Kamis (20/01/2022) pagi.

Fathoni mengatakan, kepastian itu disampaikan langsung pihak BPOM Tulang Bawang ketika berkunjung ke Dinkes, Rabu (19/01/2022) kemarin.

"Kemarin (Rabu) BPOM audiens dengan kami, dan itu yang mereka sampaikan. Hasilnya belum keluar," papar Fathoni.

Baca juga: Dua Pria Kepergok Konsumsi Sabu di SD Negeri 1 Menggala Tulang Bawang Lampung

Dari yang disampaikan BPOM, Fathoni mengutarakan, pengujiannya sedikit rumit.

Ini lantaran sample makanan yang dibawa merupakan muntahan dari para korban yang keracunan massal.

Karena itu, dibutuhkan kehati-hatian lantaran agar tak terjadi kerusakan.

"Sangat hati-hati karena takut terjadi sample lisis, takut terjadi kerusakan," tutur Fhatoni.

Seperti diketahui, pada Jumat 7 Januari lalu, puluhan warga Kecamatan Banjar Baru, Tulangbawang menjadi korban keracunan massal usai menyantap nasi besek di acara yasinan di Kampung Indah Mekar Jaya.

Pada umumnya, mereka merasakan gejala keracunan pada Jumat (7/1/2022) pagi.

Mulanya, mereka tidak merasakan ada yang ganjil terhadap makanan yang disantap.

Namun, gejala seperti mual, pusing, lemas, disertai muntah-muntah itu baru terjadi setelah lebih dari 10 jam menyantap makanan itu.

Menu nasi besek yang mereka santap seperti nasi urap, tahu, tempe, dan telur rebus.

Ada juga jajanan pasar seperti lemet, agar-agar, dan makanan ringan lainnya.

Seperti yang dialami Reni (25), warga Mekar Indah Jaya, yang ikut acara yasinan pada Kamis (06/01/2022) sore lalu.

Reni menuturkan, acara yasinan rutin itu berlangsung selepas sekitar pukul 16.00 WIB.

"Acaranya abis Asar, yasinan. Saya pulang jam setengah enam," kata Reni saat ditemui di RSUD Menggala.

Reni mengaku makanan yang disantap saat itu berupa nasi besek yang di dalamnya ada urap, telur rebus, tempe.

Ada juga jajanan pasar seperti lemet dan agar.

"Waktu makan, seperti biasa tidak merasakan apa-apa. Biasa aja, nggak ada rasa-rasa gitu," kata Reni.

Hanya, dia mengaku memang ketika makan lemet rasanya seperti basi.

Wujudnya pun terlihat sedikit lunak dan sudah berair.

Setelah itu, dia baru merasakan ada yang ganjil keesokan harinya sekitar pukul 08.00 WIB.

Pagi itu, Reni menjalani aktivitas seperti biasa, seperti bersih-bersih rumah

Baca juga: Buntut Kasus Dugaan Persekusi Perayaan Natal di Tulang Bawang Lampung

"Seperti biasa, pagi sekitar jam 8 saya nyapu. Nah pas lagi nyapu itu perut terasa sakit, langsung ke kamar mandi," tandasnya. ( Tribunlampung.co.id / Endra Zulkarnain )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved