Curanmor di Pringsewu
Warga Pringsewu Lampung Was-was Teror Curanmor, DPRD Angkat Bicara
Warga Kabupaten Pringsewu semakin was-was memarkirkan sepeda motornya karena takut dicuri, lantaran semakin seringnya pencurian sepeda motor.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Warga Kabupaten Pringsewu semakin was-was memarkirkan sepeda motornya karena takut dicuri.
Kondisi ini lantaran semakin seringnya pencurian sepeda motor yang terjadi di Bumi Jejama Secancanan.
"Sekarang ini, saya takut memarkirkan motor kalau tidak terlihat dari pandangan saya," ujar Suwantoro, Rabu, 26 Januari 2022 malam.
Pasalnya, tambah dia, banyak sekali kabar-kabar pencurian sepeda motor.
Baik itu yang tersiar melalui media mainstream maupun yang terinformasikan lewat media sosial.\
Baca juga: Marak Curanmor di Pringsewu, DPRD Minta Kapolres Beri Perhatian Khusus
Pencurian motor di Kabupaten Pringsewu saat ini bagai meneror warga.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pringsewu angkat bicara terkait maraknya pencurian sepeda motor di Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Sagang Nainggolan mengatakan, terkait maraknya pencurian sepeda motor ini bukan hanya mendengarnya saja.
Sagang mengaku juga telah mengalami pencurian sepeda motor.
Ia menuturkan, baru seminggu lalu keponakannya juga kehilangan sepeda motor di Kecamatan Sukoharjo.
Baca juga: BREAKING NEWS Motor Pendeta Hilang saat Latihan Paduan Suara di Gereja GKSBS Pringsewu
"Lalu, adik saya kandung, pada hari Senin, tanggal 24 Januari 2022 pukul 20.00 WIB berkunjung ke rumah saya. Setangah jam di tempat saya, motornya hilang," cerita Sagang yang tinggal di wilayah Kecamatan Sukoharjo ini, Rabu, 26 Januari 2022.
Sagang yang ditemui di halaman parkir Gereja GKSBS Kelurahan Pringsewu Barat mengungkapkan, terkait kehilangan sepeda motor di rumahnya itu telah dilaporkan ke Polsek Sukoharjo.
Ia pun prihatin, ketika ada lagi pencurian sepeda motor di halaman parkir Gereja GKSBS.
Ketika kejadian, Sagang sebagai ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah Pringsewu sedang ada di gereja tersebut.
Karena saat itu mereka sedang melakukan persiapan untuk lomba Pesparawi Nasional pada Juni 2022 di Yogyakarta nanti.
Menurutnya ada sekitar 30 orang mengikuti latihan paduan suara tersebut.
Ironisnya tanpa mereka sadari ada orang tidak dikenal masuk ke halaman Gereja GKSBS dan mengambil sepeda motor Pendeta Aris Suhendro Panjaitan (34).
"Ini bukan kabar lagi, bahkan saya tahu persis," tuturnya.
Oleh karena itu lah, Sagang memohon kepada pihak kepolisian untuk memberikan perhatian khusus terhadap persoalan curanmor di Kabupaten Pringsewu.
Supaya, lanjut dia, masyarakat di tengah aktifitasnya bisa nyaman.
"Coba bayangkan kalau warga, setiap aktifitas setengah perhatiannya kepada motor. Itu kan tidak nyaman," tuturnya.
Bahkan dia mendengar di Kecamatan Banyumas, orang sedang pesan gorengan saja motornya hilang.
Dia menginginkan pihak kepolisian dapat merespon cepat terkait peristiwa pencurian yang terjadi.
Menurutnya, jangan sampai ada tanggapan masyarakat yang menganggap percuma memberikan laporan ke polisi ketika menjadi korban kejahatan.
"Sehingga pandangan masyarakat yang seperti itu harus kita buang. Jadi biar rakyat merasa laporannya ditindaklanjuti, supaya pihak kepolisian itu merespon," tukasnya.
Ia menginginkan kepada Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi memberikan perhatian khusus terhada perkara curanmor di Bumi Jejama Secancanan.
Dia yakin, dibalik perkara curanmor ini ada jaringan yang bermain.
Oleh karena itu, Sagang meminta supaya jaringan itu dilacak, kemudian memberikan efek jera.
"Kalau tidak ada yang terungkap, ini (curanmor) akan terus berjalan," tuturnya.
Dia juga miminta kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing membuat sistim keamanan lingkungan. Lalu juga berhati-hati dan waspada.
"Saya berharap ada kerjasama antara masyarakat dan kepolisian untuk mengembalikan rasa nyaman di tengah-tengah masyarakat," ujarnya. ( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik B C )