Bupati Sujadi Pilih Datangkan Dubes ke Pringsewu daripada Bawa Pejabat ke Luar Negeri

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Kepemimpinan Sujadi sebagai Bupati Pringsewu segera berakhir.

Masa Sujadi di Pringsewu tinggal 112 hari lagi, tepatnya pada 22 Mei 2022.

Sujadi selama dua periode menjabat orang nomor satu di Kabupaten Pringsewu menceritakan pengalamannya dalam memperkenalkan kabupaten yang berusia 13 tahun pada 3 April 2022 nanti.

Di antaranya dalam memperkenalkan Pringsewu sebagai daerah hasil pemekaran Kabupaten Tanggamus ke nasional atau bahkan mancanegara.

Baca juga: Sujadi Bangga Pringsewu Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA

Sujadi mengaku tidak pernah membawa jajarannya hingga ke luar negeri untuk memperkenalkan Bumi Jejama Secancanan dan potensinya.

Mengingat perjalanan ke luar negeri dinilai memakan banyak biaya.

Sebaliknya, Sujadi mengundang orang dari luar negeri untuk datang di Kabupaten Pringsewu

Seperti pada saat momen perayaan HUT Kabupaten Pringsewu pada 2018 dan  2019 lalu. 

Pringsewu sempat menghadirkan 13 duta besar dari negara sahabat.

Baca juga: Batu Bata di Pringsewu Hanya Rp 300 per Buah

Selama berada di Pringsewu, banyak kegiatan budaya yang disajikan dan dihadiri para dubes.

Seperti pawai budaya, kunjungan sentra tapis, dan ikan air tawar Pringsewu.

Selain itu, para dubes juga sempat menyaksikan prosesi adat Lampung Angkon Muakhi.

Menurut Sujadi, para dubes tersebut bisa berbelanja di Pringsewu.

Menurut dia, secara tidak langsung para dubes juga akan menceritakan pengalamannya selama di Pringsewu kepada orang lain di negaranya.

"Kabupaten Pringsewu, walaupun wilayahnya kecil, tapi terdengar suaranya di global," ujar Sujadi saat menerima kunjungan dari jajaran Tribun Lampung, Senin (31/1/2022).

Sujadi didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Pemkab Pringsewu Purhadi dan Kadiskominfo Pringsewu Hendrid.

Sementara Tribun Lampung hadir Pimpinan Perusahaan Erniwaty Madjaga, Pimpinan Redaksi Andi Asmadi, Manajer Liputan Yoso Mulyawan, Manajer Online Ridwan Hardiansyah, Manajer Iklan Widoyo, dan Manajer Sirkulasi Yohanes Dunan.

Menurut pandangan Sujadi, mendatangkan dubes ke Pringsewu lebih ekonomis.

Keuntungannya lebih luas ketimbang harus pergi ke luar negeri bersama jajarannya.

Akan tetapi di era pandemi Covid-19, ia tidak bisa lagi mendatangkan para dubes ke Pringsewu karena ada protokol kesehatan yang ketat.

Momen HUT Pringsewu kali ini hanya dapat diselenggarakan secara sederhana.

Sujadi mengungkapkan, masyarakat Pringsewu yang heterogen lebih banyak berkecimpung di industri olahan.

Bahkan kuliner yang tersedia pun beragam, mulai dari Aceh dan daerah lainnya di Indonesia.

Pringsewu juga tidak punya laut.

Namun, Pringsewu kini mempunyai waduk proyek strategis nasional bernama Bendungan Way Sekampung.

Pringsewu juga mempunyai areal pesawahan yang luas.

Sujadi juga mengungkap prestasi yang dihasilkan Pemerintah Kabupaten Pringsewu tidak sedikit.

Atas prestasi yang didapat, Pringsewu meraih reward berupa dana insentif daerah dari pemerintah pusat.

Sujadi menuturkan, masa jabatannya saat ini telah mendekati akhir.

Dia berharap hingga selesai masa pengabdiannya sebagai bupati tidak ada persoalan

"Mohon doanya. Hari ini hari ke-112 sampai hari H, 22 Mei 2022. Minta doanya. Yang penting slamet, slamet, slamet," tutur pria 61 tahun ini.

Erniwaty Madjaga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Pringsewu dengan potensi-potensinya.

Menurut dia, Pringsewu didukung dengan wilayah pesawahan yang menyajikan pemandangan yang asri.

Bahkan wanita Eyang sebelumnya bertugas di Kupang, NTT ini tertarik berfoto dengan latar belakang persawahan di Kabupaten Pringsewu.

( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik )