Berita Terkini Nasional

Nasib Ayah di Pangkalpinang Curi HP Demi Anak Sekolah Online, Kini Dibebaskan

Kisah mengharukan, nasib ayah di Pangkalpinang curi HP demi anak sekolah online, kini dibebaskan alasannya restorative justice.

Istimewa via Bangkapos.com
Kisah mengharukan, nasib ayah di Pangkalpinang curi HP demi anak sekolah online, kini dibebaskan alasannya restorative justice. 

Terkadang dia juga menjadi kuli bangunan jika ada yang membutuhkan jasanya.

Di dalam rumah kontrakan sempit itu, enam jiwa ini bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi.

Sudah lima tahun RC sekeluarga tinggal di rumah kontrakan kawasan padat penduduk itu.

Saat hendak ditemui harian ini, RC tak ada di rumah.

RC bersama istri dan tiga anaknya berjualan makanan dan minuman ringan di kawasan ATM Pangkalpinang.

Ketika Bangkapos.com menyusulnya, benar saja bapak RC dan istrinya ada di sana.

Pasutri ini berdagang di kawasan ATIM menggunakan gerobak.

Tak jauh dari RC dan istrinya, ada tiga anak mereka bermain dengan riang di taman alun-alun.

"Kalau yang besar usia 14 tahun, cewek, ada di rumah. Sekarang yang ikut ke alun-alun, anak perempuan kelas lima SD, terus perempuan kelas tiga SD, dan laki-laki usia enam tahun," kata RC membuka obrolan.

Ia menjelaskan siapa saja anggota keluarganya.

RC bercerita, setiap hari dari hasil jualan minuman di Alun-alun Taman Merdeka itu sekitar Rp 70 ribu saja.

Bahkan saat Covid-19 tengah hebat-hebatnya selama dua tahun, RC dan istrinya gigit jari.

Itulah masa-masa mereka hidup kepayahan. Sebab penghasilan mereka saat itu tak lebih dari Rp10 ribu per hari.

Kini, RC dan istrinya berjuang menghidupi empat anaknya dari hasil dagang sebagai PKL.

"Parkir setop dulu, nunggu tenang," ujarnya tersenyum tipis.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved