Bandar Lampung
Sekolah Tatap Muka di Lampung Dihentikan Seluruhnya Imbas 5 Pelajar Terpapar Covid-19
Secara resmi, sekolah tatap muka di Lampung dihentikan seluruhnya imbas 5 pelajar terpapar Covid-19.
"Untuk seluruh siswa dinyatakan lulus dan naik semua, maka dari itu mohon kerja samanya," jelasnya.
Dia mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Lampung terkait PTM SMA dan SMK.
"Kalau untuk SMA dan SMK itu wewenangnya ada di pihak provinsi," sambung Eva.
Lebih lanjut, terkait pasien terkonfirmasi, kata dia, sampai saat ini ada 130 warga Bandar Lampung terpapar Covid-19, 27 pasien dirawat dan sisanya sudah sembuh.
"Jadi sisanya melakukan isoman, gejalanya ringan karena sudah divaksinasi," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung memastikan kesiapan akan menggelar pelaksanaan PTM tiap satuan pendidikan di wilayah setempat.
Keputusan tersebut mengacu pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, tertanggal 2 Desember 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Instruksi Walikota Bandar Lampung Nomor 2 Tahun 2022.
Satgas Minta Tunda PTM
Satgas Covid-19 Provinsi Lampung meminta jika ada satu siswa yang terpapar positif Covid-19, maka sekolah harus mengalihkan kegiatan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) menjadi secara daring (dalam jaringan).
Hal tersebut disampaikan oleh Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana yang juga Kadiskes Lampung kepada awak media, Kamis (3/2/2022).
Menurut dia, kalau untuk PTM aturan pelaksanaannya sesuai level PPKM dan jika ada satu yang positif Covid-19 maka dilakukan tracing.
Lalu sekolah tersebut dialihkan pembelajarannya secara daring untuk sementara waktu.
"Perlu kewaspadaan untuk Bandar Lampung, Pesawaran, Lamsel, dan Lampura karena sebaran kasusnya jika dilihat Bandar Lampung paling banyak 54 kasus sampai dengan tanggal 31 Januari lalu," ujar Reihana.
Reihana mengaku, pihaknya siap menambah tempat tidur.
Tetapi hingga saat ini belum ada instruksi untuk menambah karena ada perubahan kebijakan dari Kemenkes.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah / Bayu Saputra )