Bandar Lampung

Honorer Bekerja Sampingan demi Bertahan Hidup, Ada yang Berjualan Kue hingga Berkebun

Bekerja sampingan guna bisa bertahan hidup, menjadi kisah umum yang kerap terlihat pada para tenaga honorer di Indonesia. Termasuk di Lampung.

Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / Deni Saputra
Ilustrasi - Nasib para tenaga honorer di Indonesia masih memprihatinkan. Hal yang sama juga terjadi di Lampung. Tak jarang mereka harus mencari pekerjaan sampingan lain, guna bisa mencukup kebutuhan hidup. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Harus mencari pekerjaan sampingan guna bisa bertahan hidup, menjadi kisah umum yang kerap terlihat pada para tenaga honorer di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Lampung.

Nasib para tenaga honorer di Indonesia masih memprihatinkan. Hal yang sama juga terjadi di Lampung.

Tak jarang mereka harus mencari pekerjaan sampingan lain, guna bisa mencukup kebutuhan hidup.

Pasalnya, gaji yang diterima kecil. Sehingga tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Berbagai pekerjaan sampingan pun banyak dilakoni para tenaga honorer.

Baca juga: BKD Bandar Lampung Masih Menanti Mekanisme Perekrutan Outsourcing Pengganti Tenaga Honorer

Ada yang berjualan makanan. Ada juga yang berkebun.

Kondisi mereka semakin tak jelas, setelah pemerintah mewacanakan akan menghapus tenaga honorer secara bertahap mulai tahun 2023 mendatang.

Tribun Lampung mewawancarai sejumlah honorer dan menggali kisah hidupnya sejak akhir Januari 2022 hingga Selasa (8/2/2022).

Iswandi, tenaga honorer di Dinas Kominfo Lampung Barat bercerita telah mengabdi sejak 2007.

Pertama kali bertugas di Humas Protokol Setkab Lampung Barat.

Baca juga: Honorer Jualan Kue hingga Berkebun, Terpaksa Kerja Sampingan untuk Bertahan Hidup

Ia bukan pemuda asli Lampung Barat. Dirinya merantau ke kabupaten tersebut karena melihat ada temannya yang honorer di sana.

Setelah bertugas di Humas, ia kemudian dipindah ke Dinas Kominfo Lampung Barat sejak 2020.

"Gaji pertama saya menjadi honorer itu Rp 350 ribu per bulan," tutur ayah dua orang anak itu.

"Sekarang, semenjak di Kominfo, gaji saya Rp 800 ribu per bulan," sambungnya.

Dengan upah sebesar itu, tentu saja tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved