Wawancara Eksklusif

SBMI Tanggapi Warga Lampung Dijual ke LN, Pekerja Migran Tak Prosedural 4.000-an Orang

Sebanyak 9 warga Lampung hendak dijual ke luar negeri dan ini menjadi perhatian semua pihak. Terutama bagi organisasi yang menaungi pekerja migran.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Ketua SBMI Lampung Sukendar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 9 warga Lampung hendak dijual ke luar negeri dan ini menjadi perhatian semua pihak.

Terutama bagi organisasi yang menaungi dari pekerja migran, yakni Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Provinsi Lampung.

Seperti apa persoalan tersebut, berikut petikan wawancara khusus dengan Ketua SBMI Provinsi Lampung Sukendar.

Baru saja sembilan warga Lampung diselamatkan dari tindak pidana perdagangan orang dengan modus ditawari menjadi tenaga kerja migran. Tanggapan Anda?

Kami dari SBMI Lampung menilai bahwa Lampung ini sangat rentan untuk perdagangan orang.

Di daerah kami, khususnya Lampung Timur, itu sangat sulit mencari pekerjaan, sehingga menjadi basis Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Ketika ada yang menawarkan kerja ke luar negeri dengan iming-iming sangat bagus, mereka tak berpikir panjang.

Padahal, mereka sebenarnya menjadi korban calo atau mafia perdagangan orang.

Kami memberi apresiasi kepada Polda Lampung yang telah menggagalkan human traficking (perdagangan orang) tersebut. 

Mengapa masih saja ada warga yang mudah tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri tapi tanpa mekanisme keberangkatan yang prosedural?

Kalau menurut SBMI, karena masyarakat itu membutuhkan pekerjaan, sementara lapangan pekerjaan sulit.

Ditambah lagi kurangnya informasi atau pembekalan dari pihak terkait kepada masyarakat.

Ini menjadi peluang bagi para calo sehingga masyarakat mudah tergiur ketika diiming-imingi kerja enak upah besar.

Padahal, kenyataannya tidak seperti itu.

Itu sebabnya, SBMI akan selalu hadir bersama pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada warga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved