PLN Lampung

Didukung Listrik PLN, Petani Muda Ini Bawa Pertanian di Bali Kian Modern

Anak Agung Gede Agung Wedhatama mengembangkan proses bertani dengan konsep smart farming, digitalisasi dan internet of things (IoT)

Ist
Anak Agung Gede Agung Wedhatama mengembangkan proses bertani 

"Kedua adalah dengan berkomunitas, untuk menjadi petani yang maju, semuanya harus bersatu. Dengan berkomunitas, segala permasalahan pertanian bisa kita mitigasi, kita urai bersama," katanya.

Pilar ketiga PMK yakni wajib berkolaborasi, seperti saat ini dengan PLN maupun stakeholder lain, apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, apa yang sulit menjadi mudah. Sementara pilar keempat wajib berkontribusi, karena _giving is the best communication._

"Yang terakhir harus menjadi petani keren yang melek digitalisasi, IoT, smart farming, dan marketing, serta elektrifikasi dalam menjadi petani modern," papar Agung Wedha.

Transformasi sektor pertanian saat ini telah bergerak ke arah digitalisasi. Menggunakan peralatan modern dengan dukungan teknologi digital yang membuat ketertarikan tersendiri bagi kalangan anak muda untuk menekuni bidang pertanian. Mulai dari alat produksi, operasional, sampai ke jalur distribusi dan penjualan sudah bisa memanfaatkan marketplace digital yang memudahkan menjangkau pembeli di manapun bahkan sampai ke luar negeri.

Kini komunitas PMK yang jumlahnya sudah mencapai ribuan petani pun sudah menjalar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua juga ada. Melalui PMK, Agung Wedha terbukti berhasil menyadarkan anak-anak muda bahwa menjadi petani itu keren, dan menjadi kekuatan utama bangsa ini.

Agung Wedha mengakui, tanpa adanya dukungan dari PLN, visi petani modern tidak akan bisa tercapai. Sebab smart farming, mekanisasi dan digitalisasi, baru dapat diwujudkan dengan menggunakan listrik yang disuplai oleh PLN.

“Untuk proses mekanisasi, penghidupan pompa, distribusi air, irigasi, sprinkle penyiram tanaman juga alat-alat lainnya kini kami gunakan yang berbasis listrik untuk mendukung pengelolaan smart farming sehingga dapat berjalan dengan masif dan efektif,” ujra Agung Wedha.

Agung Wedha juga menjelaskan dengan menerapkan smart farming yang didukung sistem kelistrikan yang andal, ia mampu meningkatkan produksi dan ekspornya. Mulanya, pangsa pasar ekspor hanya mencapai 3 ton, namun karena peningkatan produksi mampu mengekspor buah segar mencapai 10 ton sekali pengiriman.

Melalui dukungan listrik PLN juga Wedha mampu meningkatkan efisiensi operasionalnya. Ia mencatat, operasional perusahaan bisa mencapai 76 persen.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengatakan, berbekal teknologi dan dukungan dari suplai listrik PLN, stigma yang melekat kepada sektor pertanian seperti gurem, tidak menjanjikan dan tidak menguntungkan kini sudah tidak berlaku lagi.

Alhasil, tidak sedikit juga anak-anak muda yang masuk ke sektor pertanian. Agung optimistis para petani muda ini sudah menjadi sebuah gerakan untuk terus berkembang dan berkontribusi untuk Indonesia.

"Karena dari situlah muncul terobosan-terobosan di sektor pertanian akan muncul. Para petani muda ini sudah menjadi sebuah gerakan sosial agar semua bisa berkembang dan berkontribusi untuk Indonesia," ujar Agung.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved