Kasus Narkoba di Lampung Selatan
17 Kg Sabu di Natar Lampung Selatan Dikemas dalam 29 Paket
Saleh mengatakan, ada barang bukti lainnya yang ditemukan di dapur dan kamar indekos pelaku. Total ada 29 paket sabu yang ditemukan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Namun, babinsa kita ini curiga dengan gelagat pelaku. Lalu dia izin ke kamar mandi. Dia menemukan alat bukti bong yang diselipkan di antara tumpukan pakaian kotor, seperti hendak dibuang," jelasnya.
Saleh menjelaskan, dari temuan itu, babinsa mencari barang bukti lain.
"Awal alat bukti bong. Trus nyari lagi ketemu paket besar. Ternyata isinya narkoba jenis sabu. Jumlahnya kalau tidak salah 10 paket besar yang ditemukan di balik pintu kamar mandi terduga pelaku," katanya.
"Dari situ kami melakukan penggeledahan di kontrakan terduga pelaku tersebut dan menemukan barang bukti lainnya yang disimpan di berbagai tempat. Totalnya kalau tidak salah 17 kg sabu," jelasnya.
Kronologi Penemuan
Warga digegerkan dengan penemuan 17 kg sabu di sebuah indekos yang berada di Dusun Srimulyo II, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Rabu (9/3/2022).
Kepala Dusun Srimulyo II M Saleh mengatakan, indekos tersebut ditinggali oleh JD (30) bersama keluarganya.
Saat itu ia dan aparat babinsa hanya berniat memediasi masalah rumah tangga antara JD dan istrinya, M.
Saleh menerangkan, kisruh rumah tangga antara JD dan istrinya menjadi awal penemuan 17 kg sabu tersebut.
Warga bersama babinsa dan Polsek Natar pun langsung mengamankan JD.
"Kita itu dapat info awalnya ada kisruh rumah tangga. Yang laki (JD) ngaburin anaknya,” kata Saleh, Jumat (11/3/2022).
“Karena anaknya dikaburin, nggak disekolahin, istrinya lapor ke sektor. Sektor telepon babin. Karena itu wilayah Pemanggilan, Srimulyo II, dia telepon babinnya. Babin kebetulan telepon saya. Istilahnya kita mau bantu menyelesaikan masalahnya. Mediasilah bahasanya," tambahnya.
"Awal kita ketok rumahnya kosong. Berapa kali kita ketok kosong. Kita tunggu dia pulanglah. Mungkin dia lagi ke minimarket. Setelah dia pulang, masuk ke lokasi dia curiga nih. Dia mau kabur. Saya tahan gasnya dan saya ambil kunci motornya," jelasnya.
"Yang saat itu ada di lokasi ada babin, saya. Awalnya kita berdua. Datanglah Pak Aji Sudarso (tokoh setempat) dengan tokoh pemudanya, Sunarno. Awalnya kita berempat. Di situ belum ada penemuan," kata Saleh.
"Kamu ini ada masalah, ayo kita selesaikan. Ini dasarnya ada laporan. Udah kita selesaikan. Awalnya kita mediasi aja ya soal perebutan anak,” imbuhnya.