Vokalis MRNMRS Ibev: Jadi Penyanyi Itu Menyenangkan

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Di hari musik nasional tanggal 9 Maret, musik di tanah air kian berkembang.

Salah satunya terlihat semakin banyaknya penyanyi dengan berbagai genre.

Penyanyi-penyanyi itu memiliki kualitas yang bagus, dan selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik pada saat pentas. 

Ada penyanyi yang lagunya disukai masyarakat.

Bahkan ada yang lagunya sampai terkenal di tengah masyarakat.

Namun tidak dipungkiri ada juga beberapa penyanyi yang lagunya dianggap biasa-bisa saja sehingga lagu itu kurang disukai masyarakat. 

Bahkan ada juga yang lagunya tidak disukai sama sekali oleh masyarakat.

Menurut Vokalis MRNMRS Febyka Aprilia bagi setiap penyanyi, lagunya disukai, kurang disukai, atau tidak disukai sama sekali oleh masyarakat adalah hal yang biasa dialami. 

"Sebab, penyanyi tidak bisa memaksa orang-orang untuk menyukai lagunya. Setiap orang bebas menentukan suka atau tidak dengan lagu itu," kata gadis yang akrab disapa Ibev itu.

Gadis kelahiran Bandar Lampung 30 April 1993 itu sendiri pernah mengalami lagu yang dinyanyikanya kurang disukai.

Sehingga saat lagu dinyanyikan, penonton kurang merespon lagu itu.

Namun bagi Ibev itu tidak masalah.

Ibev mulai menjadi penyanyi tahun 2012 saat tergabung menjadi vokalis di MRNMRS.

Dirinya mengaku belajar menyanyi secara otodidak.

Ibev sangat menikmati hari-harinya sebagai penyanyi.

Sebab bagi Ibev menyanyi menyenangkan, membuat perasaan selalu bahagia, dan membuat melupakan sejenak segala masalah.

Bersama dengan MRNMRS, Ibev sering tampil menyanyi di berbagai tempat yang ada di Lampung, Jakarta, Bandung, Bali, Palembang, dan Baturaja.

Lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu milik MRNMRS.

Sampai sekarang MRNMRS sudah memiliki beberapa lagu dan dua album. Di tahun 2020 dan 2021, MRNMRS tetap membuat dua lagu baru meskipun sedang pandemi Covid-19.

"Dua lagu baru ini sebagai persiapan kalau suatu saat bisa aktif menyanyi lagi. Sebab selama pandemi Covid-19, kami tidak menyanyi off air," urai Ibev.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)