Lampung Selatan
Ibu di Lampung Selatan Menangis saat Menceritakan Kisah Pilu Putrinya yang Dirudapaksa
Seorang gadis berusia 16 tahun di Lampung Selatan mengalami kejadian dirudapaksa yang diduga dilakukan oleh ayah angkatnya. Sang ibu pun menangis.
SR sudah berupaya menempuh jalur hukum, namun tidak ada ttitik terang.
"Setelah saya beranikan diri bercerita mengenai kondisi anak saya saat ini, lalu saya disarankan untuk melapor ke Damar. Kemudian dari Damar, kami disuruh lapor ke Polda Lampung. Sudah kami buat laporannya. Dari bulan November 2020 hingga sekarang belum ada titik terang," katanya.
"Anak saya juga sudah menjalani visum di salah satu klinik dan hasilnya juga sudah keluar. Namun dari pihak klinik tidak mau memberikan salinannya kepada kami.”
“Dengan alasan arsip mereka. Tapi mereka menjelaskan ada robek di bagian kemaluan akibat benda tumpul," ujarnya.
SR meminta keadilan kepada pihak terkait.
Ia hanya menginginkan anaknya bisa kembali normal seperti semula.
"Kalau harapan saya sih nggak banyak, anak saya bisa kembali seperti dulu lagi. Bisa tinggal lagi bersama kami. Dan untuk pihak berwajib supaya bisa membantu kami menemukan keadilan. Setidaknya pelaku bisa dihukum setimpal," katanya.
Siti berharap ada uluran tangan dari pemerintah untuk biaya pengobatan anaknya.
"Saya juga berharap kepada pemerintah untuk membantu pengobatan anak saya.”
Karena jujur dengan penghasilan saya sebagai buruh cuci tidak mampu membayar perawatan anak saya. Biaya per harinya Rp 75 ribu. Kalau per bulan hampir sekitar Rp 3 jutaan. Ini saya sudah menunggak sekitar 1 bulan.”
“Kemungkinan anak saya bisa dipindahkan atau dikeluarkan jika terus menunggak bayaran seperti ini. Jadi saya memohon kepada pemerinta daerah untuk membantu biaya perobatan anak saya ini," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )