Mesuji

Guru Seni di Mesuji Minim, Disdikbud Harapkan Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah

Dalam program ini, seniman memberikan pembelajaran kesenian pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, baik SD, SMP, hingga SMA atau SMK.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Daniel Tri Hardanto
Advertorial
Ilustrasi. Ilustrasi Disdikbud Mesuji mengharapkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). 

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Minimnya jumlah guru seni membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mesuji mengharapkan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).

Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Mesuji Frika Dwiastuti, Sabtu (26/3/2022).

"GSMS sendiri adalah program yang dijalankan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)," ujarnya, mewakili Kepala Disdikbud Mesuji Andi S Nugraha.

Dalam program ini, seniman memberikan pembelajaran kesenian pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, baik SD, SMP, hingga SMA atau SMK.

Sehingga, program tersebut sangat bermanfaat untuk diterapkan di sekolah seperti halnya pada 2021 lalu.

Baca juga: Diskominfo Mesuji Sebut 231 Media Terverifikasi Aplikasi Melodi

Sebab, kata Frika, untuk guru seni PNS sendiri hanya 6 orang, jikapun ditambah dengan guru honorer maka totalnya sekitar 25 orang guru seni.

Lebih lanjut, Frika memastikan Kabupaten Mesuji di 2022 tak akan mendapat program GSMS. Mengingat  Kabupaten Mesuji di tahun sebelumnya sudah mendapatkanya.

"Untuk Provinsi Lampung sendiri hanya satu kabupaten yang mendapatkannya, yaitu Kabupaten Pringsewu," pungkasnya.

( Tribunlampung.co.id / M Rangga Yusuf )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved