Bandar Lampung
Sederet Pasar di Bandar Lampung yang Ditinggal Pembeli, Pakar: Inovasinya Cuma Revitalisasi Gedung
Sederet pasar tradisional di Bandar Lampung berada dalam keadaan sepi dan tanpa pengunjung.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Teguh Prasetyo
Belum lagi adanya faktor kegagalan inovasi dalam intern pasar yang juga dianggap gagal.
Menurutnya, banyak faktor kenapa pasar menjadi gagal untuk berinovasi dari dalam, yang salah satunya adalah kurangnya suport dari pemerintah setempat, selaku pengelola aset pasar.
"Semua kan semakin berkembang, tidak hanya pusat kota, pinggiran kota juga berkembang, termasuk pasar di wilayah-wilayah itu. Pasar-pasar lama yang tidak berinovasi baik pelayanan dan kegiatan usaha, hingga manajemen pasar serta permainan harga akan mengalami tantangan dan berimbas pada berkurangnya pembeli," kata dia.
"Ini yang bisa jadi fungsi kontrol dan evaluasi dari pemerintah yang kurang," ucap dia.
Maka tak heran, bila muncul fenomena pedagang yang menarik keluar dagangannya dari kios untuk dijajahkan ke lingkup terstrategis, yakni bagian muka dari pasar.
"Karena pasti pedagang berfikir, kalau hanya diam di kiosnya maka pendapatan tidak akan cukup untuk bayar sewa kios dan kebutuhan lainnya," terang dia.
Menurutnya, jika faktor-faktor itu diabaikan, maka bukan tidak mungkin pasar tradisional yang sepi itu akan semakin sepi dan berakhir pada matinya aktivitas jual beli, bahkan bila bangunan itu dibangun ulang sekaligus.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)