Mesuji

Kapolres Mesuji Turun ke Pasar Pantau Harga dan Ketersediaan Sembako

Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo beserta jajarannya turun langsung ke sejumlah toko di pasar Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id / M Rangga Yusuf
Kapolres Mesuji dan jajaran memantau kondisi harga dan ketersediaan bahan pokok di beberapa pasar di Mesuji. 

Tribunlampung.co.id, Mesuji - Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo beserta jajarannya turun langsung ke sejumlah toko di pasar Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji.

Tim memantau ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar di Mesuji, selama puasa ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Kapolres Mesuji AKBP Yuli Haryudo menyebut selama melakukan pengecekan ketersediaan sembako, pihaknya menemukan harga sembako mulai naik.

"Untuk ketersediaan bahan sembako dipasaran masih mencukupi dalam hal kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri," ujarnya, Sabtu (9/4/2022).

Dari beberapa toko yang didatangi Kapolres, para pedagang mengeluhkan adanya kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditi yang ada.

Baca juga: Hendak Diselundupkan dari Jawa ke Sumatera, Jutaan Batang Rokok Ilegal Diamankan Bea Cukai Lampung

Baca juga: Polres Lampung Barat Pantau Ketersediaan Sembako di Bulan Ramadan 1443 H

Sehingga mempengaruhi pendapatan serta berkurangnya minat belanja masyarakat.

Hal tersebut dilatarbelakangi oleh mulai diberlakukannya PPN barang dan jasa oleh Pemerintah sebesar 12 persen mulai 1 April 2022. Ditambah dengan kenaikan BBM jenis pertamax dan sulitnya mendapatkan solar serta pertalite untuk transportasi.

Ditambahkannya, untuk ketersediaan minyak goreng kemasan disejumlah pasar terbilang cukup aman dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan suci Ramadan sampai menjelang Hari Raya idul Fitri.

"Dengan kisaran harga mulai Rp 23-25 ribu per kemasan 900 ml. Sedangkan untuk minyak goreng curah, di semua toko nampak kosong dikarenakan semenjak adanya kelangkaan, distributor minyak goreng curah tidak lagi datang untuk mengisi.

Lebih lanjut, Yudo berharap kepada para pedagang agar tidak melakukan praktek penimbunan. Baik sembako maupun migor demi memperkaya diri sendiri.

"Serta jangan memainkan harga yang melampaui ketentuan yang diatur oleh Pemerintah. Karena bila sampai ditemukan adanya praktek yang menyimpang, maka pihaknya tidak akan pernah segan untuk menindak secara hukum," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved