Bandar Lampung
Sepi Pembeli, Bazar Takjil di Depan Kantor Pemkot Bandar Lampung Mulai Dikosongkan
Gelaran bazar takjil di halaman kantor Pemkot Bandar Lampung mulai dikosongkan. Ini lantaran sepinya pembeli di sana.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Gelaran bazar takjil di halaman kantor Pemkot Bandar Lampung mulai dikosongkan.
Hanya tersisa belasan dari puluhan pedagang, yang berjualan di sana.
Ini lantaran rendahnya daya beli masyarakat, terhadap event yang dihadirkan oleh pemerintah setempat tersebut.
Rabu (4/4/2022) siang, pedagang yang tersisa, nampak lesu menantikan dagangannya dipinang pembeli.
Saat sedang menunggu, mereka dikagetkan akan adanya informasi dan arahan untuk segera berpindah.
Baca juga: Pemkot Bandar Lampung Gelontorkan Rp 3,5 M untuk Pembuatan Relief dan Pembangunan 2 Tugu
Baca juga: Ibadah Tri Hari Suci 2022 di Keuskupan Tanjungkarang Diprediksi Akan Lebih Semarak
Tak banyak penolakan dilakukan dari pedagang takjil itu. Hanya, raut muka mereka mencerminkan rasa keluh.
Dagangan mereka dipindahkan dari yang semula di halaman kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung menjadi di trotoar Jalan dr Susilo, di seberang tempat mereka sebelumnya.
"Tadi tiba-tiba ada pegawai yang meminta untuk mengemasi dagangan karena akan dipindah. Tak lama dari itu langsung ada orang yang mulai ikut memindahkan dagangan agar segera pindah," kata seorang pedagang yang menolak memberikan namanya.
"Ya ga punya alasan menolak, tempat kan disediakan, jadi ya nurut aja," sambung dia.
Terlihat, hanya meja-meja yang masih ditunggu pedagang yang dipindahkan.
Sementara meja yang tidak digunakan untuk berdagang masih tergeletak di tempat semula.
Kepala Dinas Perindustrian Bandar Lampung Adiansyah menjelaskan, pemindahan pedagang dari lokasi Bazzar Takjil dengan maksud menaikan daya jual pedagang.
"Kalau dilihat, di tempat sebelumnya pembeli hanya dari lingkungan ASN Bandar Lampung. Dengan ini, diharap jumlah pembeli dapat naik dengan ikut sertanya masyarakat luas," klaim dia.
Masih kata dia, diharap dengan itu, jumlah pedagang takjil, yang merupakan pelaku UMKM binaan pemerintah dapat kembali bertambah dan bergeliat dengan normal.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )