Bandar Lampung
Pesan PGI Lampung Pada Perayaan Paskah di Tengah Pandemi
PGI Wilayah Lampung mengingatkan umat Kristiani di hari Paskah tahun ini untuk terus melangkah meskipun di tengah Pandemi Covid-19.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Lampung mengingatkan umat Kristiani di hari Paskah tahun ini untuk terus melangkah meskipun di tengah Pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua 1 PGI Lampung Pdt Samuel Luas kepada Tribun Lampung, Jumat (15/4/2022).
Dua tahun yang berat telah dilewati bersama, sekalipun tertatih tetap harus melangkah.
"Inilah langkah-langkah iman, langkah-langkah kepercayaan kepada Allah dan tema paskah 2022 ini yakni "Tak Terpisahkan Dari Kasih Allah, Roma 8 : 38-39", kata Samuel.
Selamat paskah pada tahun ini, untuk ketiga kalinya umat kristiani merayakan kebangkitan Isa Almasih (Kristus) di tengah-tengah pandemi C-19.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Bandar Lampung Diprediksi Bakal Tembus Rp 150 Ribu per Kg
Baca juga: Wali Kota Eva Dwiana Sebut Tak Ada Larangan Umat Katolik di Balam Menggelar Misa Paskah Tahun Ini
Ada sedikitnya dua hal yang dapat kita refleksikan dalam perayaan paskah di tahun 2022 ini.
"Apapun kesulitan dan beban berat yang kita pikul pada saat ini kasihnya selalu beserta kita," kata Samuel.
Kasihnya adalah kenyataan yang paling berharga, sehingga kita terus dimampukan untuk berbagi, peduli dan menjadi pendamai bagi semua orang.
PGI Lampung selalu mendukung setiap upaya pemerintah dan masyarakat untuk menghadirkan kasih Allah di setiap tempat dan di setiap waktu bagi segenap makhluk.
Umat kristiani yang terkasih merayakan paskah artinya merayakan kasih Allah yang dicurahkan bagi kita melalui kematian dan kebangkitannya.
Kasih yang memang erat dan kuat inilah yang seharusnya membuat kita merasa cukup dan bahagia sekalipun ditengah-tengah kesulitan dan penderitaan serta pandemi C-19 ini.
"Kita tidak terpuruk dalam kepahitan bahkan mengasihi diri sendiri, sebaliknya kita mampu
menjadi pemenang dengan demikian hidup kita menjadi kesaksian bagi dunia ini," kata Samuel.
Hal ini menjadi kabar baik dan kabar yang manis untuk saudara kita yang lain.
Maka untuk tetap memperhatikan sesama kita yang juga berada dalam berbagai himpitan dan kesulitan kehidupan.
Kasihnya yang mengalirkan pengampunan dan rekonsiliasi di tengah-tengah konflik dan permusuhan didalam masyarakat kita.
"Selama kasih Allah masih memegang erat diri kita, selama itu juga dapat mengulurkan tangan
menyalurkan kasih kepada sesama kita," kata Semuel.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)