Lampung Barat

Beri Kuliah Umum di Unila, Bupati Parosil Kisahkan Perjalanan Karirnya

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menjadi narasumber kuliah umum di Universitas Lampung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi Diskominfo Lampung Barat
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus kala menjadi narasumber kuliah umum di Jurusan Ilmu Politik FISIP Unila, Jumat (22/4/2022). 

Nasib baik pun berpihak padanya, ia terpilih menjadi anggota DPRD Lampung Barat selama tiga periode. 

"Tepatnya pada periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2017," papar Parosil.

Kemudian, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati Lampung Barat tahun 2017, ia memberanikan maju mencalonkan diri menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya Mad Hasnurin. 

Kembali, Dewi Fortuna berpihak padanya, ia berhasil memenangi Pilkada itu pada tanggal 15 Februari 2017 lalu.

Dengan gaya khasnya yang penuh semangat membara, Parosil menjelaskan di hadapan para mahasiswa bahwa jiwa kepemimpinan harus tertanam di dalam pikiran dan sanubari.

"Jiwa kepemimpinan harus tertanam di dalam pikiran dan sanubari kita. Insha Allah itu akan menjadi sebuah kebanggaan," ujarnya.

"Kebanggaan untuk diri kita, kebanggaan untuk keluarga, dan juga kebanggan untuk orang lain," tegas Pakcik.

Selanjutnya, Parosil menjelaskan, proses menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah.

Musabab, mesti melalui proses yang cukup panjang dalam pembentukan karakter.

"Proses sebuah kepemimpinan itu seperti apa? Kepemimpinan itu prosesnya ada yang dari internal, dalam hal ini keluarga, dan kepimpinan itu juga ada yang terbentuk karakternya dari luar (eksternal), contohnya organisasi," jelas Parosil.

Jiwa seorang pemimpin, lanjut Parosil, harus peka dengan berbagai macam potensi, harus kuat dengan berbagai macam tantangan, dan berbagai macam persoalan.

"Memang potensi ini akan menjadi sebuah keberkahan di kala kita mampu mengelolanya dengan baik dan benar," katanya.

Parosil pun mencontohkan, jiwa seorang pemimpin harus mampu melakukan pemetaan apa yang memang dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan.

"Makanya waktu itu sebelum saya terjun mencalonkan diri sebagai bupati, saya diskusi dengan keluarga dan teman-taman terlebih dahulu," cerita dia.

"Sebelum kita masuk ke politik, kita harus melakukan pemetaan terlebih dahulu, apa yang menjadi harapan, keinginan kita, dan harapan masyarakat," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved