Lebaran 2022
Kisah Sulastri, Penjual Jamu Gendong yang Ketiban Rezeki pada Musim Mudik Lebaran 2022
Perempuan itu bernama Sulastri, 20 tahun sudah ia lewati di Terminal Kampung Rambutan sebagai penjual jamu gendong.
Tribunlampung.co.id, Jakarta- Musim mudik lebaran 2022 sudah usai. Namun, tradisi tahunan itu menjadi momen yang tak bisa terlupakan bagi sebagian orang untuk meraup 'cuan'.
Tradisi mudik ini menjadi berkah bagi Sulastri, penjual jamu gendong di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.
Dari hiruk pikuk masyarakat yang hendak mudik, dia ketiban rezeki berlimpah.
Seperti apa kisahnya? Simak reportasenya.
Suasana pagi menjelang siang mulai ramai di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Mengenal Istilah Lebaran Ketupat, Tradisi dan Maknanya, Begini Sejarahnya
Baca juga: Pelaku Curanmor Gasak Motor Pengunjung Pantai di Pesisir Barat, Korban Merugi Rp 20 Juta
Tampak beberapa pemudik sedang duduk di pinggiran pembatas antara bus dan ruang tunggu penumpang bus tujuan Sumatra.
Diantara pemudik tersebut, seorang perempuan paruh baya sedang duduk seraya menyenderkan bakul dagangannya yang berisikan ramuan jamu tradisional.
Perempuan itu bernama Sulastri, 20 tahun sudah ia lewati di Terminal Kampung Rambutan sebagai penjual jamu gendong.
Pada saat ditemui, Lastri sapaan akrabnya sedang menuang jamu beras kencur untuk pemudik.
Tangannya cekatan menuang jamu dari botol besar ke gelas-gelas yang ia gunakan.
Lastri mengaku pendapatannya selama masa arus mudik dan balik lebaran meningkat jika dibanding dengan hari biasanya.
"Sekarang lumayan (pendapatannya), ya cukup buat nutupin modal hari sebelum-sebelumnya," ujar Lastri.
Pada saat ditemui, terlihat jamu dalam botolnya masih sisa seperempat botol lagi.
Pada hari biasa, penjualan jamu Lastri berkisar Rp 100.000 per harinya, dengan berjualan dalam dua waktu yang berbeda.
Waktu pertamanya mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, lalu waktu keduanya mulai sekira pukul 15.00 sampai menjelang waktu salat Maghrib.