Bandar Lampung

Sudah Dua Hari Pesisir Bandar Lampung Diterjang Banjir Rob, Jembatan Pulau Pasaran Terendam Air Laut

Masyarakat Kota Bandar Lampung, khususnya yang tinggal di pesisir pantai Teluk Lampung diminta mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/soma Ferrer
Sudah dua hari Pesisir Bandar Lampung diterjang banjir rob, salah satunya melanda warga Pulau Pasaran, Bandar Lampung, Selasa (17/5/2022). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Masyarakat Kota Bandar Lampung, khususnya yang tinggal di pesisir pantai Teluk Lampung diminta mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir.

Air laut menerjang pemukiman dan fasilitas umum di dua hari ini sejak Senin (16/5/2022) kemarin.

Ketinggian air bahkan mencapai sepinggang orang dewasa atau dalam hitungan matematika mencapai lebih kurang satu meter.

Naiknya air secara umum naik di pagi hari dan mulai surut tiga jam kemudian.

Keadaan itu terjadi di hampir di kawasan pemukiman masyarakat di pesisir Bandar Lampung seperti Pulau Pasaran, Sukaraja, Gudang Lelang, dan sebagian pesisir di daerah Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Lampung Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Berdasarkan pantauan, fenomena naiknya air laut hingga ke daratan ini cukup memberi dampak ke masyarakat, mulai dari tergenangnya beberapa pemukiman penduduk yang dekat dengan garis air laut, terbatasnya mobilitas hingga hadirnya potensi sumber penyakit.

Fauzan, warga lokal yang beraktivitas di Pulau Pasaran mengaku banyak warga sebenarnya sudah menghadirkan persiapan dini.

Pasalnya, banjir rob sudah menjadi fenomena alam yang rutin masyarakat pesisir Bandar Lampung terima.

"Namun, kali ini cukup besar banjir robnya. Banyak masyarakat Pulau Pasaran terkendala dalam aktivitas hariannya," kata dia.

Kelanjutannya, banyak masyarakat yang kata dia menggunakan beragam alternatif tindakan untuk menghindari genangan banjir rob.

"Yang tenggelam cukup tinggi ada di bagian jembatan Pulau Pasaran. Karena jembatan ini hanya satu-satunya akses, jadi saat air naik banyak masyarakat menggunakan perahu untuk transportasi orang, walau ada beberapa yang nekat mematikan mesin motor dan kemudian mendorong motornya," ucap dia.

Sementara Stasiun BMKG Panjang memperkirakan potensi banjir rob akan berlangsung hingga hingga Kamis (19/5/2022). Dimana fenomena alam itu sudah terjadi pada setiap harinya sejak Senin (16/5/2022) kemarin.

Potensi itu besar kemungkinan terjadi di setiap pesisir Bandar Lampung.

"Adanya peringatan akan banjir rob sudah kita hadirkan sejak 12 Mei kemarin, sementara prakiraan banjir rob masih akan berpotensi hingga 21 Mei mendatang," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satasiun Meteorologi Maritim Lampung, Raden Eko.

Menurutnya, penyebab banjir rob dikarenakan fase perigee atau jarak terdekat bumi, bulan, serta faktor meteorologis lain.

"Faktor meteorologi lain itu seperti angin kencang mencapai 20 knots, serta meningkatkan tinggi gelombang di wilayah Teluk Lampung dan sekitarnya," jelasnya.

"Untuk saat ini, kita mencatat ketinggian maksimum yang sudah terjadi ialah setinggi 1,6 meter," lanjut dia.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved