Tanggamus

Sekkab Sebut Konfliks Rusia Ukraina Dapat Berpotensi Timbulkan Gejolak Inflasi di Tanggamus

Sekkab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis menyebutkan, perang yang terjadi saat ini antara Rusia melawan Ukraina berpotensi menimbulkan gejolak inflasi

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/Nanda Yustizar Ramdani
Sekkab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis di rumah dinasnya. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Sekkab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis menyebutkan, perang yang terjadi saat ini antara Rusia melawan Ukraina berpotensi menimbulkan gejolak inflasi di Kabupaten Tanggamus.

Selain perang di antara kedua negara itu, ada faktor-faktor lain yang juga berpotensi menimbulkan hal yang sama.

Perkiraan tersebut ia dapatkan usai jajaran Pemkab Tanggamus menggelar beberapa kali rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Tanggamus.

"Ada beberapa hal yang mesti dipublikasi terkait dengan rencana dan upaya yang akan dilakukan oleh Pemkab Tanggamus setelah digelar sekian kali rapat dengan tim pengendalian inflasi daerah," ujar Hamid, Minggu (22/5/2022).

"Kenapa kita perlu menyampaikan ini dan diketahui masyarakat? Harapannya adalah dukungan masyarakat itu bisa kita capai dan kenyamanan dan kondusivitas masyarakat itu bisa kita capai juga," imbuhnya.

Baca juga: Provinsi Lampung Alami Inflasi Sebesar 0,92 Persen pada April 2022, Penyebab Utamanya Minyak Goreng

Hamid mengungkapkan, pihaknya saat ini telah membaca situasi dan kondisi secara internal maupun eksternal.

"Saat ini Pemkab Tanggamus telah membaca situasi dan kondisi dari bangsa kita, negara kita, maupun eksternal dari negara-negara lain," ungkapnya.

Ia menyampaikan, pemerintah beserta masyarakat harus waspada akan kemungkinan adanya gejolak inflasi.

"Potensi untuk gejolak inflasi dimungkinkan terjadi, penurunan daya beli salah satu contohnya. Ada pula hal-hal ataupun unsur yang membuat kita waspada dan juga harus mempersiapkan itu," sambungnya.

Yang pertama, menurut dia, belum usainya recovery ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 selama 2 tahun lebih itu melanda bangsa kita dan bangsa di luar kita," terang dia.

"Dan ini belum selesai kita melaksanakan, melakukan, dan menyelesaikan recovery ekonomi khususnya ekonomi kerakyatan. Itu unsur pertama," tambah Hamid.

Sebagaimana diketahui, selama masa pandemi Covid-19, penggunaan APBD banyak yang dialihkan untuk bidang kesehatan, khususnya penanganan Covid-19.

Hal ini pun berpengaruh pula terhadap pengelolaan APBD Kabupaten Tanggamus.

"Sehingga terjadi perlambatan pembangunan di setiap daerah, karena anggaran yang seharusnya normal, dialihkan untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved