Tanggamus
Sekkab Sebut Konfliks Rusia Ukraina Dapat Berpotensi Timbulkan Gejolak Inflasi di Tanggamus
Sekkab Tanggamus Hamid Heriansyah Lubis menyebutkan, perang yang terjadi saat ini antara Rusia melawan Ukraina berpotensi menimbulkan gejolak inflasi
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Teguh Prasetyo
"Maka diperlukan recovery atau pemulihan dalam bentuk peningkatan pertumbuhan ekonomi," lanjut Hamid.
Terlebih, saat ini, Kabupaten Tanggamus masih berstatus PPKM Level 2.
Baca juga: Lampung Alami Inflasi, BPS Sebut Akibat Harga Cabai Merah dan Telur Ayam Naik
Selanjutnya, penyebab yang kedua ialah harga kebutuhan pokok masih belum normal pascalebaran 1443 H.
"Kita mungkin sama-sama tahu, di luar beras premium untuk Kabupaten Tanggamus ini, komoditi seperti cabai dan sejenisnya ini masih tinggi," kata Hamid.
"Itu yang menjadi pengamatan dan evaluasi kita itu juga masih terjadi saat ini.
Kemudian, yang ketiga adalah adanya kenaikan harga BBM Pertamax.
"Dan pemerintah daerah juga harus siap dengan keputusan apapun ke depan nanti seperti apa harga-harga khusus untuk BBM ini," ujar Hamid.
Kondisi tersebut makin parah dengan adanya peperangan antara Rusia melawan Ukraina.
"Embargo minyak bumi yang terjadi di Rusia ini juga penyebab mulai terjadi turbulence atau ketidakstabilan di harga minyak bumi," terang Hamid.
"Rusia ini juga pemasok beberapa komoditi, seperti gandum dan sejenisnya dan itu dimanfaatkan oleh bangsa kita dalam bentuk contohnya mie instan dan produk-produk sejenis lainnya," tambahnya.
Pemberlakuan embargo itu juga akan memberikan dampak negatif terhadap negara-negara lain.
"Pemberlakuan embargo itu juga berdampak negatif terhadap negara-negara penerima pasokan dari dua negara ini," kata Hamid.
"Selain harga makin tinggi, akan terjadi pengurangan-pengurangan pasokan bahkan penghentian," sambungnya.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu, pihaknya menyimpulkan, potensi gejolak inflasi akan terjadi di Kabupaten Tanggamus.
Oleh karenanya, Pemkab Tanggamus telah mempersiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi gejolak inflasi tersebut.