Tanggamus
Kenaikan Harga Pupuk, Petani di Tanggamus Menjerit: Seharusnya Ada Solusi Jitu
Para petani di Gisting, Tanggamus mengeluhkan kenaikan harga pupuk. Harga pupuk tak sebanding dengan hasil panen.
Ia berharap, naiknya harga kebutuhan produksi pertanian tidak sampai membebani para petani.
"Naik gak papa, asal jangan berlebihan," ujarnya.
Senada, Agus Mualim petani cabai rawit di Pekon Gisting Atas juga mengharapkan pemerintah bisa memberikan solusi yang jitu guna menangani persoalan yang berulang kali terjadi.
"Ini kan bukan persoalan baru, seharusnya ada solusi jitunya," ujar Agus.
Sekalipun harga komoditi hasil tani ikut naik seperti naiknya kebutuhan produksi pertanian, hal itu tidaklah signifikan.
"Ini menjadi kondisi persoalan yang dilematis bagi petani. Jika tanah tidak diolah, sudah pasti tak ada sumber ekonomi," terang Agus.
"Jika diolah, harga pupuk mahal, komoditi murah," tutupnya.
Para petani pun mengaku, janji pemerintah yang ingin memperhatikan nasib para petani seola hanya menjadi pelipur lara sesaat.
Pada kenyataannya, petani kerap terabaikan nasibnya. Dan selalu menjadi pihak yang dirugikan.
Penyelewengan Pupuk Bersubsidi di Pringsewu
Kejaksaan Negeri Pringsewu mengungkap adanya dugaan tindak penyelewengan pupuk subsidi.
Kini kasus penyelewengan pupuk subsidi itu sudah masuk ke tahap penyidikan.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Pringsewu Median Suwardi mengatakan, dugaan tersebut didapat dari hasil operasi intelijen terkait pupuk.
"Dugaan adanya praktik mafia pupuk di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu tahun anggaran 2021," ujar Median Suwardi, mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Pringsewu Ade Indrawan, Selasa (24/5/2022).
Ia mengaku, selama ini Kejari Pringsewu telah menyelidiki distribusi pupuk subsidi.