Lampung Selatan

Kades Karang Sari Sebut Kondisi Desanya Tetap Kondusif Meski Ada Berita tentang Khilafatul Muslimin

Kepala Desa Karang Sari Lampung Selatan, Romsi menyebut kondisi desanya saat ini masih seperti biasa (normal).

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri B
Ilustrasi - Kepala Desa Karang Sari, Lampung Selatan Romsi. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kepala Desa Karang Sari Lampung Selatan, Romsi menyebut kondisi desanya saat ini masih seperti biasa (normal), meski banyak media yang memberitakan Khilafatul Muslimin yang ada di desanya.

Dirinya mengatakan, kelompok Khilafatul Muslimin bermukim di Dusun Karang Anom, dengan jumlah sekira 48 kepala keluarga (KK).

"Kalau KK nya kurang lebih ada 48an. jadi sekitar 20-27 an KK itu sudah saya buatkan KTP. Itu yang dihitung rumah. Lokasinya 3 hektare lebih. Dan yang kita hitung itu ada sekitar 48 rumah," kata Romsi, Jumat (10/6/2022).

Romsi mengatakan, dari 48 rumah yang ada penghuninya hanya sekira 27 rumah.

Kondisi kampung dimana para anggota Khilafatul Muslimin tinggal pun normal dan kondusif.

Baca juga: Kades Karang Sari Sebut Pekerjaan Kelompok Khilafatul Muslimin Berdagang dan Jasa Pengobatan

Baca juga: Satbinmas Polres Lamteng Dapat Penilaian Pelayanan Tertinggi Nasional dari Mabes Polri

"Saat ini kondisi di kampung kita bisa saja. Kalau mau masuk ya masuk saja. Tidak ada pengecekan atau penjagaan gitu-gitu. Tidak ada," jelasnya

Romsi menegaskan,  pihaknya tidak menemukan keanehan-keanehan dari kelompok tersebut, baik pergerakan atau kegiatan lainnya.

"Mereka kayak ada pencak silat gitu. Aktivitasnya lari, olahraga. cuma itu sih sebenarnya. Kalau untuk aktivitas lainnya mereka biasa saja.”

“Untuk desa karang sari khususnya karang anom itu kalau ronda, mereka juga ikut ngeronda, walaupun nggak semuanya. Kalau ke masjid, mereka juga ke masjid," jelasnya.

Hanya saja, lanjutnya, setiap peringatan 17an kelompok tersebut tidak pernah pasang bendera.

Namun, jika ada dari kepolisian atau perangkat desa memasang bendera, hal itu tidak dipermasalahkan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.

“Tapi kalau teman-teman dari kepolisian atau perangkat desa mau masang bendera mereka tidak permasalahkan. Kalaupun roboh ya mereka bagusin," ujarnya.

Baca juga: Kelompok Khilafatul Muslimin Ogah Buat KTP, Kades: Cuma Pas Ada Perlunya Saja

Baca juga: Polres Pringsewu akan Gelar Ops Patuh Krakatau 2022, Dimulai 13 Juni hingga 26 Juni 2022

Romsi mengatakan, dirinya tidak pernah tahu, kenal, atau pun melihat pemimpin kelompok tersebut yakni Abdul Qodir Baraja yang beberapa hari lalu diamankan pihak kepolisian.

"Kalau jamaahnya benar warga kampung kita. Tapi kalau ketuanya kan informasinya warga Bandar Lampung. Tapi untuk identitasnya apakah warga Karangsari sampai sekarang saya belum tau," kata Romsi.

"Kalau saya belum pernah melihatnya masuk ke kampung kita. Tapi bisa jadi sudah pernah, tapi sayanya nggak cirenin muka. Karena kan baru kenal namanya sekarang. Bisa jadi kenal muka tapi nggak kenal nama," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved