Tanggamus
Heboh Temuan Kerangka Manusia di Tanggamus, Identitas Tunggu Hasil Tes DNA
Temuan kerangka itu bermula ketika adanya warga yang hendak memancing ikan di Sungai Way Ngarip, Kamis (9/6/2022) sekira pukul 09.00 WIB.
Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Polsek Wonosobo, Tanggamus bersama jajaran TNI, Puskesmas Siring Betik, dan aparatur Pekon Balak mendatangi sekaligus mengevakuasi kerangka manusia yang sudah tidak utuh di Sungai Way Ngarip Dusun 6, Pekon Balak, Wonosobo, Tanggamus.
Temuan kerangka yang bikin heboh itu bermula ketika adanya warga yang hendak memancing ikan di Sungai Way Ngarip, Kamis (9/6/2022) sekira pukul 09.00 WIB.
Saat itu, air Sungai Way Ngarip dalam kondisi surut.
Kondisi tersebut membuat kerangka manusia yang semula tenggelam di dasar sungai terlihat oleh warga.
Petugas kepolisian yang mendapat laporan warga mengenai temuan tersebut segera melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Selokan Buat Geger, Tengkorak Ditemukan Terpisah Jauh
Usai melakukan olah TKP dan mengumpulkan potongan-potongan kerangka manusia, petugas membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang Kota Agung sekira pukul 17.30 WIB.
Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko menjelaskan, berdasarkan hasil olah TKP bersama Tim Inafis Polres Tanggamus, mayat tersebut sudah tak dapat dikenali.
"Jenazah dalam keadaan tinggal tulang. Sedikit sisa daging dan kulit. Lalu bagian bagian tubuhnya sudah tidak lengkap," kata Juniko, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widhayaryadi, Senin (13/6/2022).
"Dan antara bagian satu dengan lainnya terpisah dengan jarak yang lumayan jauh," sambungnya.
Juniko menyebutkan, sejumlah bagian kerangka sudah dikumpulkan.
"Sekitar 4 meter dari kerangka utama, ditemukan tengkorak bagian kepala dan rahang bawah, sisa tulang belakang dengan panjang sekitar 20 sentimeter berikut tulang rusuk yang masih menempel, dan tulang pinggul yang masih menyatu dengan kedua kakinya," bebernya.
Di samping itu, ditemukan pula baju sweater abu-abu bertuliskan 'My Trip My Adventure' dan 'The Backpacker', kaus dalam berwarna putih, serta sarung golok berwarna cokelat.
"Diduga, jenazah tersebut telah diacak-acak dan dimakan sebagian oleh binatang buas, sehingga ditemukan terpisah," ujar Juniko.
Ia melanjutkan, saat dirinya bersama jajaran tiba di TKP, cuaca dalam keadaan cerah berawan.
Sekeliling TKP merupakan area hutan marga yang dikelola masyarakat.