Berita Terkini Nasional

Warga Datangi Makam Eril, Rela Menunggu Dua Jam demi Bisa Ziarah

"Dari pagi sampai sekarang, warga yang berdatangan tidak berhenti, silih berganti," ujar petugas keamanan area permakaman, Iwan Suprianto, kemarin.

Editor: taryono
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Dari pagi hingga sore warga terus berdatangan ke pemakaman Emmerin Kahn Mumtadz, putra sulung dari Gubernur Jawa Barat, di Cimaung Kabupaten Bandung, Selasa (14/6/2022). 

Tak hanya ungkapan terima kasih, Kang Emil juga menyampaikan maaf kepada seluruh pihak jika selama proses pencarian hingga pemakaman Eril ada hal-hal yang kurang berkenan dan membuat tidak nyaman.

"Mohon maaf jika selama 12 hari ada hal-hal yang kurang berkenan ada hal-hal yang tidak nyaman. Semata-mata kami berusaha berikhtiar sebaik-baiknya sambil kami berdoa," ungkapnya.

Selain itu, Emil berharap peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu 18 hari terhitung sejak hilangnya Eril pada 26 Mei lalu, dapat menjadi pembelajaran untuk semua.

Salah satunya, soal datangnya jutaan untaian doa yang diberikan kepada putra pertamanya.

Emil menyebut jutaan doa yang ditujukan putra pertamanya tak lain karena amal ibadah dan kebaikan-kebaikan Eril semasa hidup di dunia.

Ia juga meyakini bahwa saat ini Eril sudah bahagia dan tenang.

Orang nomor satu di Jawa Barat ini juga mengungkapkan bahwa saat ini keluarga sudah merasakan tenang dan ikhlas atas kepulangan putra pertamanya.

Bahkan ia bersyukur, karena Eril bisa dimakamkan dengan proses baik dan didoakan dengan cara yang baik pula.

"Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa ternyata jutaan doa itu datang dari amal ibadah kebaikan-kebaikan yang kita tabur selama kita di dunia, kira-kira begitu. 

Eril pasti sangat bahagia dan pasti sudah tenang, kami sebagai orang tua sudah sangat ikhlas sudah sangat tenang dan bersyukur dapat dimakamkan di tempat yang baik dengan proses yang baik dan didoakan dengan cara yang baik," ujarnya.

Adapun terkait sambutan warga yang antusias di jalan, ia memohon maaf kepada pengguna jalan yang merasa terganggu dengan iring-iringan jenazah Eril menuju pemakamannya.

"Saya memohon maaf jika dalam prosesi pemakaman membuat masyarakat kurang nyaman di perjalanan. Kami mohon maaf, tidak bermaksud, tapi memang antusiasme warga tidak bisa kami hindari," kata Emil.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

( Tribunlampung.co.id )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved