Pesisir Barat

Way Haru Desa Terpencil di Ujung Bengkunat Pesisir Barat, Tak Ada Listrik dan Minim Fasilitas

Terhimpit di antara samudra Hindia dan TNBBS membuat pembangunan jalan menuju Pekon Way Haru masih sangat jauh dari kata layak.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Kondisi jalan berlumpur menuju Desa Way Haru. 

Sementara Indonesia sudah merdeka hampir 77 tahun lamanya, namun kemerdekaan itu sepertinya masih belum dirasakan oleh masyarakat Way Haru ini.

“Kami sering merasa minder, kami di Way Haru ini merasa belum sungguh-sungguh merdeka, masih terbelakang, gak tau lagi sudah berapa ratus kali kami mendengar janji tentang jalan yang akan diperbaiki, listrik PLN yang bakal menerangi, tapi nyatanya tak pernah terwujud sampai saat ini," ungkap Iman Sulaiman petani yang sekaligus tukang ojek trail musiman itu saat ditemui pekan lalu.

"Kami sudah lama menunggu, jika dihitung dari jaman nenek moyang kami, sudah berapa lama, tapi sampai detik ini kami masih bertanya-tanya, sampai kapan kiranya kami harus tetap berharap” sambungnya.

Mungkin, pendapat Iman tentang arti dan makna Way Haru itu mewakili perasaan dan harapan 9.000 jiwa lainnya warga Way Haru.

Ada sekitar 1.500 Kepala Keluarga di Way Haru mereka hingga hari ini terus bermimpi tentang beragam bentuk kemerdekaan yang dikampanyekan penguasa negeri ini.

Mulai dari merdeka untuk belajar, merdeka pelayanan kesehatan, merdeka atas akses jalan, merdeka penerangan listrik, juga merdeka menikmati fasum-fasos yang setara dengan wilayah lain.

Bahkan mungkin juga merdeka politik, merdeka mengelola lingkungan mereka sendiri tanpa tekanan dari pemilik modal.

Merdeka yang sejati, merdeka yang sesungguhnya.

(Tribunlampung.co.id /Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved